Istri Perwira TNI Terjerat UU ITE

Menteri PPPA Atensi Kasus Anandira Di Bali, Bintang: Saya Hanya Melihat Dari Sisi Kemanusiaan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Bintang Darmawati mengatakan alasannya mengunjungi Anandira.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Bintang Darmawati Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan Nasional kedua di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Bali, Sabtu 20 April 2024 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan suami Anandira Puspita, Lettu CKM drg MHA, mendapat atensi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Sabtu 20 April 2024.

Bahkan Bintang sempat mengunjungi Anandira secara langsung di UPTD PPA Rumah Aman, Denpasar, Bali.

Setelah itu muncul kabar terbit penahanan ditangguhkan, disebutkan polisi, penangguhan tersebut dengan alasan anak Anandira memiliki kebutuhan khusus dan atas dasar kemanusiaan.

Baca juga: Kasus Istri Perwira TNI Terjerat UU ITE Usai Postingan Selingkuh, Kuasa Hukum AP: Banyak Kejanggalan

Saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan Nasional kedua yang diadakan di Bali pada Sabtu 20 April 2024, di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Bintang Darmawati mengatakan alasannya mengunjungi Anandira.

“Kenapa pada waktu itu kami hadir langsung tanpa melakujan komunikasi koordinasi. Karena kalau kita bicara masalah angkatan, mereka punya pengadilan sendiri. Saya hanya melihat dari sisi kemanusiaan bagaimana seorang ibu dengan bayi 1,5 tahun langsung ditetapkan sebagai tersangka kemudian ditangkap dan ditahan. Itu prosesnya. Itu sangat miris seorang perempuan yang masih menyusui dan harus meninggalkan anaknya yang masih balita,” kata Bintang.

Lebih lanjutnya, ia mengatakan, pada kasus Anandira pihaknya masih mencari solusi bersama-sama.

Ia menerangkan jika di Kementerian kasus ini ada pada tusi implementatif Perpres Nomor 65 tahun 2020.

Ia pun mengimbau seluruh lapisan masyarakat ketika melihat, mendengar, apalagi mengalami kekerasan dapat menghubungi call center sapa 129 yang yang bisa diakses di WhatsApp 08111129129.

“Semakin banyak kasus yang terungkap kita bisa memberikan keadilan kepada korban dan menjerat pelaku. Saya menyampaikan terima kasih, ini terlepas dampak media sosial, selain kami sosialisasi, bagaimana sosialisasi dan speak up dari 2021 harus berani bicara. Baru terungkap ayah dari anak kandung punya dua anak. Istri sudah berani melaporkan menyetubuhi anaknya,” bebernya.

Bintang juga mengatakan jika tidak berani melapor maka kasus sama berulang dan berulang terjadi.

Sementara kasus Anandira kemarin masuk ke ranah institusi.

“Kita harus buka pintu dulu tidak boleh nyelonong. Kemarin kami lihat sisi kemanusiaannya. Yang kedua komunikasi dan koordinasi kami sudah lakukan dengan institusi terkait. Mudah-mudahan ada solusi terbaik kami harapkan kasus kemarin menjadi pembelajaran untuk memberikan kepentingan terbaik kepada kelompok marginal dan anak serta disabilitas,” tutupnya.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved