Berita Bali

Hujan Deras Guyur Badung dan Denpasar, Pohon Tumbang Timpa Penyengker Pura Dalem Lingsir

Batang pohon beringin dengan diameter yang lumayan besar tumbang menimpa asagan dan penyengker Pura Dalem Lingsir

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
TUMBANG - Petugas BPBD dan warga membersihkan sisa pohon beringin yang tumbang dan menimpa asagan dan penyengker Pura Dalem Lingsir, Jemeng, Desa Sangeh, Badung, Senin 22 April 2024 

Kalau ada rumah atau pura di lingkungan permukiman pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Permukiman.

"Bantuan itu (kebencanaan), menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga," ungkapnya.

Untuk diketahui tahun 2024 Pemkab Badung telah menyiapkan anggaran Belanja Tak Terduga Rp 70 Miliar dan tidak semua untuk penanggulangan bencana, karena mencakup juga seluruh kegiatan yang tidak direncanakan.

Sementara itu, hujan juga mengguyur Kota Denpasar, Senin 22 April 2024.

Meski curah hujan tidak terlalu tinggi, Pasukan Biru Prokasih DPUPR Kota Denpasar terus bersiaga.

Hal ini dilaksanakan dengan pembersihan sungai, jaring sampah, drainase dan saluran air yang ada di Kota Denpasar.

Kabid Sumber Daya Air, Gandi Dhananjaya Suarka menjelaskan, PUPR Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air.

Hal ini dilaksanakan secara rutin sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, tersumbat sampah atau benda lainya di sungai.

"Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai, drainase dan saluran air yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu. Selain itu curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus terus diatensi," katanya.

Dikatakannya, dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik yakni masih ditemukan sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah.

Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.

“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.

Ia mengatakan, secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik.

Namun demikian banjir dan genangan terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal.

"Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved