Berita Bali

BOGEM Anggota Penrepti Seminyak, Jadi Korban Penganiayaan Bule Amerika, Alami Luka Robek di Wajah

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan, penrepti Lingkungan Seminyak yang menjadi korban yakni I Ketut Rai Arya Yasa (50).

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ISTIMEWA
Ilustrasi -Tak hanya Manajer Villa H20, salah satu personel penrepti Lingkungan Seminyak juga menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Tak hanya Manajer Villa H20, salah satu personel penrepti Lingkungan Seminyak juga menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat.

 

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan, penrepti Lingkungan Seminyak yang menjadi korban yakni I Ketut Rai Arya Yasa (50).

 

Atas kejadian tersebut, Rai Arya Yasa dikatakan menderita luka robek di wajah bagian kening.

 

Mirisnya, pelaku menghajar Rai Arya Yasa dengan menggunakan kayu palm.

 

“Bagian kening dengan menggunakan kayu palm sampai menimbulkan luka robek/jaritan pada bagian kening,” sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Tribun Bali, Kamis 25 April 2024.

Baca juga: BEJAT!  J Diduga Rudapaksa Anak Kandung di Buleleng, TKP di Sebuah Rumah Kos

Baca juga: GAGALKAN WNI Gunakan Dokumen Orang Lain ke Australia, Ini yang Dilakukan Imigrasi Ngurah Rai

Ilustrasi pemukulan - Tak hanya Manajer Villa H20, salah satu personel penrepti Lingkungan Seminyak juga menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat.
Ilustrasi pemukulan - Tak hanya Manajer Villa H20, salah satu personel penrepti Lingkungan Seminyak juga menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat. (Tribun Bali/Dwi S)

 

Sejalan dengam AKP Sukadi, Ketua Penrepti Lingkungan Seminyak, Made Suroma membenarkan salah satu anggotanya turut menjadi korban.

 

Made Suroma menuturkan, mulanya personel Penrepti Lingkungan Seminyak mendapat laporan adanya protes dari tamu villa lainnya lantaran suara musik yang cukup keras dari TKP.

 

Menindaklanjuti hal tersebut, sebanyak 5 orang personel penrepti Lingkungan Seminyak menyambangi TKP bersama dengan security villa.

 

Salah satu rekan pelaku dikatakan sempat mendorong rekannya hingga terjatuh.

 

Sementara itu, 3 orang dari pihak pelaku salah paham dan mengira tindakan tersebut dilakukan oleh personel penrepti Lingkungan Seminyak.

 

“Kita sama security ke sana. Ada salah satu tamu membela kita. Dia sempat mendorong temannya sampai jatuh.”

 

“Ada 3 orang datang, dikira kita yang mengambil sikap seperti itu. Mungkin mereka salah paham,” jelas Made Suroma saat dihubungi Tribun Bali, Kamis 25 April 2024.

 

Situasi makin tak terkendali di TKP. Manajer villa, Made Suarsadana juga didorong oleh pihak pelaku.

 

Konsentrasi pihak Penrepti Lingkungan Seminyak terpecah lantaran membantu manajer villa. Sementara itu, korban Rai Arya Yasa lepas dari pantauan rekan-rekannya.

 

Pasalnya, korban Rai Arya Yasa dikejar oleh pelaku hingga sejauh 200 meter dari TKP.

 

“Manajer villa didorong. Kita bantu. Teman kita itu dikerjar. Kurang lebih 200 meter. Teman-teman yang lain melerai.”

 

“Kita dapat informasi dari security-security bahwa ada teman kita yang luka. Pak Rai. Dikeroyok sama tamu. Teman yang lain sedang mengamankan teman-teman tamu,” jelas Made Suroma.

 

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Denpsar AKP I Ketut Sukadi menuturkan, Rai Arya Yasa dikejar oleh 3 orang WNA.

 

Usai ditangkap pelaku, leher korban dikrip dan ditendang pada bagian kaki.

 

Tak hanya itu, korban Rai Arya Yasa juga dipukul berkali-kali pada bagian wajah, mata, bibir, hidung hingga terluka.

 

Bahkan, kening korban sempat dihajar menggunakan kayu palm oleh para pelaku.

 

“Dikeroyok oleh terlapor sebanyak 3 orang asing dengan cara dikejar. Lehernya dikrip lalu ditendang bagian kaki, dipukul berkali-kali bagian muka, mata, bibir, hidung sampai berdarah serta dipukul bagian kening dengan menggunakan kayu palm,” jelas AKP Sukadi.

 

Lebih lanjut, korban Rai Arya Yasa pertama kali dievakuasi ke Puskesmas Legian. Selanjutnya, dilarikan ke RS Siloam.

 

Hasil pemeriksaan, Rai Arya Yasa mengalami patah pada tulang hidung dan tulang di seputar matanya.

 

Bahkan, Rai Arya Yasa dikatakan harus menjalani operasi pada Senin 22 April 2024 sore.

 

“Pertama, kita ajak ke Puskesmas Legian. Setelah mendapat pertolongan, kita bawa ke (RS) Siloam. Kebetulan ada BPJS.”

 

“Sampai di sana discan, kelihatan tulang hidung patah 3. Ada di dekat mata juga patah,” ungkap Made Suroma, Ketua Penrepti Lingkungan Seminyak.

 

Disinggung soal tindak lanjutnya, Made Suroma mengaku mempercayakan prosea hukum ke pihak berwajib.

 

Diberitakan sebelumnya, personel Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta mengamankan 2 Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat.

 

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, 2 WNA yang diketahui bernama Aabed Attia (26) dan Zeyad Ahmed Attia (30) itu diamankan lantaran menghajar manajer villa dan anggota Penrepti Lingkungan Seminyak.

 

Kini, kedua WNA tersebut pasalnya telah ditahan di Mapolsek Kuta guna diproses lebih lanjut.

 

“Saat ini terlapor sudah diamankan dan ditahan di Polsek Kuta guna proses lebih lanjut,” sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Tribun Bali, Kamis 25 April 2024.

 

Pasalnya, pelaku tak terima ditegur lantaran menyalakan musik dengan volume tinggi.

 

“Pelaku tidak terima ditegur oleh korban untuk mengecilkan suara musik,” sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Tribun Bali, Kamis 25 April 2024.

 

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, selain Aabed dan Zeyad, ada satu terduga pelaku yang masih dalam pengejaran polisi.

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved