Berita Denpasar
768,33 Hektare Lahan Padi Sudah Panen di Denpasar, Mulai Diterapkan Pertanian Presisi
Untuk menjaga produksi padi di Kota Denpasar, beberapa upaya dilakukan agar tidak ada kendala.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Disinggung terkait pengaruh panen yang mulai terhadap penurunan harga beras, ia mengatakan, produksi padi di Denpasar tidaklah banyak, sehingga belum bisa mempengaruhi harga global.
Namun jika panen raya terjadi juga di tempat lain secara menyeluruh, biasanya bisa menekan harga beras.
Di sisi lain, ia mengatakan panen yang mulai terjadi di Denpasar ini minimal bisa menjamin stok pangan di Kota Denpasar.
Selain itu, kini Dinas Pertanian Kota Denpasar kini mulai menerapkan sistem pertanian presisi.
Di mana dalam sistem ini memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan sensor.
Dari sensor yang ada pada drone tersebut, petani bisa melakukan pemetaan terkait unsur hara tanah hingga hasil panen.
Diklaim, dengan teknologi ini, hasil pertanian lebih tinggi.
"Drone ini sebagai alat bantu, dan ada sistem sensor untuk melakukan pemetaan," katanya.
Dari hasil pemetaan ini, petani akan tahu unsur hara pada setiap tanah sehingga bisa melakukan pemupukan yang sesuai.
"Selama ini kalau manual biasanya diseragamkan semua. Misal NPK sekian, urea sekian. Tapi dengan teknologi tahu takarannya. Dan setiap lahan kebutuhan pupuknya berbeda," katanya.
Karena menurutnya, jika tanah kelebihan pupuk maka akan bisa merusak unsur hara tanah itu sendiri.
Tak hanya pemupukan, saat akan panen juga bisa dipetakan kembali dengan alat ini.
Sehingga petani sudah tahu hasil panen tersebut dan memiliki nilai tawar.
Saat ini pertanian presisi ini sudah diterapkan di demplot Sunak Umadesa.
Dari penerapan sistem ini, terjadi prningkatan panen hingga 1 ton per hektar lahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.