Berita Bali

BLINC Adakan Konferensi Neurovascular Pertama di Bali, Bahas Stroke di Usia Muda

BLINC Adakan Konferensi Neurovascular Pertama di Bali, Bahas Stroke di Usia Muda

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
Konferensi pertama neurovascular, di Hotel Westin pada Jumat 26 April 2024. 

TRIBUN-BALI.COM - Penyakit Stroke hingga kini masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.

Stroke menimbulkan gejala yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari pasien karena cacat ringan hingga berat atau bahkan bantuan perawatan penuh dari perawat.

Angka kejadian stroke terus meningkat terutama di kota-kota besar.

Di beberapa wilayah di Indonesia, banyak kasus yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan pengobatan yang memadai. 

Kumara Tini selaku Ahli Radiologi Science mengatakan, tren penyakit stroke mengenai usia muda makin tinggi di Indonesia.

Hal ini karena faktor risiko stroke juga makin banyak. Pergeseran gaya hidup dinilai menjadi salah satu penyebabnya. 

“Lifestyle dan juga penyakit hipertensi, diabetes yang mungkin muncul pada usia yang lebih muda (meningkatkan risiko),” jelasnya pada, Jumat 26 April 2024. 

Mampu berkolaborasi dengan para ahli Internasional, dan menyambut peserta dari berbagai negara, BLINC akan menjadi wadah bagi para dokter untuk berbagi, belajar dan meningkatkan pengetahuan, serta mempererat hubungan antar negara. 

Baca juga: RSUP Prof Ngoerah Buka Stand Terapi Prana di BLINC, Bisa Lakukan Terapi Jarak Jauh

Didukung oleh kementerian kesehatan, BLINC bertujuan untuk memajukan industri kedokteran tepatnya dalam bidang teknik neurovaskular. Bali, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional yang pertama.

Konferensi ini, yang diadakan di Bali International Convention Center yang bergengsi dari tanggal 25 hingga 27 April, mempertemukan para ahli, ilmuwan, peneliti, dan praktisi terkemuka dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan, inovasi, dan praktik terbaik di bidang intervensi neurovaskular. 

Lebih lanjut, Dr. Affan Priyambodo, seorang ahli bedah saraf kenamaan mengatakan, stroke terdiri dari dua tipe.

Stroke karena sumbatan pada pembuluh darah dan stroke karena perdarahan.

Dijelaskan, stroke sumbatan ini bisa terjadi karena sumbatan pembuluh darah yang menyempit perlahan-lahan atau juga lepasnya bekuan darah dari tempat lain misalnya dari jantung.

Kedua, stroke karena perdarahan bisa terjadi karena hipertensi yang dikarenakan adanya malformasi pembuluh darah atau aneurisma. Kedua penyebab inilah yang tidak terikat usia.

“Pasien termuda saya usia 9 tahun. Stroke itu sebenarnya luas. Saat ini tercatat data pemerintah penderita stroke hampir mencapai kurang lebih dua juta kasus, namun yang bisa kami tangani hanya sekitar 2500 - 3000 kasus saja. Harapan besar kami dengan adanya event ini dapat memberikan perubahan kedepannya untuk industri neurovaskular di Indonesia,” ungkap Dr. Affan. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved