Berita Badung

Atasi Keretakan Tebing di Pura Uluwatu Bali, Pemkab Badung Gelontorkan Rp 82 Miliar

Atasi Keretakan Tebing di Pura Uluwatu Bali, Pemkab Badung Gelontorkan Rp 82 Miliar

Istimewa
Kondisi tebing pura uluwatu yang terlihat retak. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Setelah sebelumnya gagal dilakukan perbaikan, penanganan keretakan tebing di Pura Uluwatu Bali bakal segera dilaksanakan oleh Pemkab Badung.

Bahkan proses tender pun sudah mulai dilaksanakan dengan anggaran yang disiapkan Rp82 Miliar.

Dari situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Badung terlihat sudah memasuki tahapan open tender dengan kode tender 8872113.

Baca juga: Rentetan Acara Pernikahan Mahalini Raharja dan Rizky Febian, Mepamit dan Resepsi di Hari yang Sama

Nama kontrak pun diberi nama Pembangunan Seawall dan Bangunan Pengaman Pantai Lainnya - Belanja Modal Bangunan Pengaman Sungai/ Pantai dan Penanggulangan Bencana Alam - Penanganan Tebing Retak di Pura Uluwatu Kecamatan Kuta Selatan.

Adapun jenis Pengadaan yaitu Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi, dengan Metode pengadaan Tender -  Prakualifikasi Dua File dan sistem Nilai proyek tersebut memiliki nilai pagu Rp 82.852.177.000 yang bersunber dari APBD Badung 2024, dengan nilai HPS paket Rp 82.852.176.973.

Baca juga: Kajati Bali Ketut Sumedana Tebar Ancaman Setelah Kerangkeng Bendesa Adat Berawa!

Kepala Bidang Sumber Daya Air selaku PPK dari Dinas PUPR Badung, AA Rama Putra yang dikonfirmasi Kamis 2 April 2024 membenarkan hal tersebut.

Proses tender pengerjaan penanganan keretakan tebing di Pura Uluwatu telah dimulai sejak tanggal 22 April 2024, yang saat ini masih dalam tahapan prakualifikasi.

“Saat ini sedang proses tender. Diperkirakan penetapan pemenang tender akan diperoleh pada awal Juli 2024,” ujarnya.

Pihaknya mengaku saat ini sedang melakukan evaluasi desain dan ahli perencana dari kontraktor yang lolos.

Hal itu pun dilakukan untuk menentukan yang mana yang bagus, efisien dan afektif. Kendati demikian sejauh ini ada sebanyak 31 rekanan yang sudah mengajukan penawaran tender.

“Pada proses pengerjaan nanti akan dilakukan menggunakan metode desain and built. Surat pernyataan Bupati Badung juga menyatakan bahwa kegiatan tersebut memerlukan tingkat keahlian tinggi.” bebernya.

 

Diakui,  dalam metode design and build, pihak pemenang tender bersama KSO akan memaparkan bagaimana perencanaan mereka, mulai dari desain dan pelaksanaan di lapangan. Pengerjaan tersebut tentu mempertimbangkan kajian batimetri, hidrologi dan kekuatan arus. Nilai dari proses tersebut yang juga nantinya akan dievaluasi dengan metode manajemen konstruksi dengan pendampingan tim ahli dari Unud. Dimana tim ahli akan melakukan penilaian konstruksi dan PUPR melakukan penilaian pengajuan penawaran.

 

Sesuai rencana, Proyek tersebut dikerjakan selama 1 tahun anggaran. Fokus dari pengerjaan adalah penguatan fondasi dasar tebing, untuk meredam hantaman gelombang dan arus. Dimana pengerjaannya relatif sedikit, namun dengan metode yang cukup sulit. Seperti pembuatan jalan inspeksi material, revetment, pembuatan breakwater, maupun pengecoran pada titik tertentu di bawah tebing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved