Berita Karangasem
BERITA Karangasem! Pengangguran Didominasi Lulusan SMA & Sarjana, Upah Murah Bikin Enggan Kerja
Kepala BPS Kabupaten Karangasem, I Ketut Monday The And mengatakan, angka pengangguran tersebut merupakan data tahun 2023.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan data jumlah pengangguran di Kabupaten Karangasem. Dari 330 ribu angkatan kerja, tercatat 8.600 orang menganggur.
Ternyata pengangguran di Karangasem didominasi warga yang lulus SMA bahkan bergelar sarjana.
Kepala BPS Kabupaten Karangasem, I Ketut Monday The And mengatakan, angka pengangguran tersebut merupakan data tahun 2023.
Kata dia, dibandingkan tahun 2022, pengangguran tahun 2023 menurun 0,48 persen mengacu pada persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT)
"Angkatan kerja di Karangasem per Agustus 2023 mencapai 330 ribu penduduk. Masyarakat Karangasem yang menganggur sebanyak 8.600 penduduk, sementara yang bekerja sebanyak 321,5 ribu lebih," kata Mondai, Senin (6/5).
Kata dia, angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang sudah bekerja, mencari kerja, atau berusaha namun belum memulai bekerja dan berusaha.
Baca juga: WARGA Eks Timtim di Buleleng Bali Tuntut SHM Lahan Pekarangan dan Garapan Terbit Berbarengan
Baca juga: KASUS OTT Bendesa Adat Berawa, Kadis PMA Bali Diperiksa Kejati Bali, Ditanya 25 Pertanyaan

Angkatan kerja merupakan gabungan dari para pengangguran dan mereka yang bekerja baik di dalam atau luar daerah.
Ia menjelaskan, tingginya pengangguran tamatan SMA dan sarjana dipicu karena berbagai faktor. Ini terjadi karena mereka yang tamatan SMA dan sarjana biasanya memilih-milih pekerjaan.
Ini yang membuat mereka masih menganggur. Berbeda dengan yang tamatan SD atau SMP, mereka akan bekerja tanpa memilih-milih jenis pekerjaan.
"Tingkat pendidikan SMA atau SMK ke atas memang memilih-milih pekerjaan. Sementara pendidikan SMP ke bawah kebanyakan menerima apapun pekerjaan yang ada. Seperti jadi buruh bangunan dan pekerjaan lainnya," jelasnya.
Selain itu, kata Mondai, minimnya lowongan pekerjaan di Karangasem juga menjadi penyebabnya.
Kebanyakan warga Karangasem merantau ke Gianyar, Denpasar, Badung dan kabupaten lainnya. Kata Mondai, soal upah yang masih di bawah UMK membuat warga tak mau bekerja.
Penduduk Karangasem yang sudah bekerja sekitar 321 ribu. Terbanyak bekerja di sektor pertanian atau sekitar 26,80 persen, di sektor perindustrian 21.15 persen, dan sektor perdagangan 20,54 persen. Mereka inilah yang tingkat pendidikannya SMP ke bawah.
"Pekerja di Karangasem kebanyakan berpendidikan SMP ke bawah yang mencapai 65,12 persen. Sementara pekerja yang berpendidikan SMA ke atas tercatat 34,88 persen.
Hal ini menggambarkan bahwa pekerja di Karangasem kebanyakan pekerja dengan pendidikan dasar," paparnya. (ful)
Mutasi Besar-besaran di Pemkab Karangasem, Adik Ipar Bupati Tak Dilantik |
![]() |
---|
MUTASI Akbar Era Bupati Gus Par, 151 Pejabat Karangasem Rotasi, Adik Ipar Bupati Tak Dilantik |
![]() |
---|
Tidak Terima Ditatap, Remaja di Karangasem Aniaya Anak Dibawah Umur |
![]() |
---|
Rotasi Besar-besaran di Pemkab Karangasem, 151 Pejabat Posisinya Digeser |
![]() |
---|
Warga Karangasem Panik Sepeda Motor Vario Miliknya Dimaling, Pelaku Ternyata Kerabat Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.