Mahasiswa STIP Tewas

TEWASNYA Putu Satria di STIP Jakarta, Anggota Dewan Asal Gunaksa Klungkung Akan Kawal Kasus Ini

Ketut Juliarta dan almarhum Putu Satria sama-sama berasal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.

ISTIMEWA
KAWAL - Anggota DPRD Bali asal Desa Gunaksa, Ketut Juliarta, saat bertemu dengan pihak STIP di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Jumat (3/5/2024) lalu. istimewa 

TRIBUN-BALI.COM - Anggota DPRD Provinsi Bali I Ketut Juliarta meminta pihak STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta tidak "cuci tangan", dengan kasus meninggalnya Putu Satria Ananta Rustika (19) yang mendapat kekerasan dari seniornya.

Bahkan Juliarta menegaskan akan mengawal kasus tersebut melalui koneksi-koneksinya di Jakarta.

Ketut Juliarta dan almarhum Putu Satria sama-sama berasal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.

Kediaman Juliarta juga tidak jauh dari kediaman keluarga Putu Satria. Sama-sama berkampung halaman di Gunaksa, membuat Juliarta memiliki hubungan emosional dengan korban.

"Saat kejadian kebetulan saya ada di Jakarta. Dapat informasi dari grup desa, jika Putu Satria meninggal di kampusnya di STIP. Hari itu juga saya langsung ke RS Polri Kramatjati mendampingi keluarga korban," ujar Juliarta, Senin (6/5/2024).

Baca juga: TRAGEDI Kematian Putu Satria, Mahasiswa STIP Jakarta, Dewan Asal Gunaksa: Kampus Jangan Cuci Tangan!

Baca juga: JANGAN Mau Bayar Lebih dari Nominal di Karcis! Pemkab:Tak Ada Tarif Parkir Naik Selama HUT Bangli

Putu Satria Ananta Rustika, mahasiswa STIP Jakarta asal Klungkung Bali meninggal dunia.
Putu Satria Ananta Rustika, mahasiswa STIP Jakarta asal Klungkung Bali meninggal dunia. (ISTIMEWA)

Saat itu, Juliarta sempat bertemu dengan pihak STIP di RS Polri Kramatjati. Pihak STIP saat itu mengatakan siap bertanggung jawab, termasuk menanggung pemulangan jenazah hingga upacara pengabenan.

Namun Juliarta sangat menyayangkan pernyataan pers dari pihak STIP, yang mengatakan jika peristiwa yang dialami Putu Satria di luar kegiatan kampus.

Padahal kejadian itu terjadi di dalam lingkup kampus, yang seharusnya menjadi tanggung jawab STIP atas keselamatan setiap tarunanya.

"Pihak STIP jangan terkesan "cuci tangan" dengan mengatakan kejadian ini di luar kegiatan kampus. Ini urusannya nyawa anak orang," ungkapnya.

Ia berharap, kematian Putu Satria ini merupakan kasus terakhir di dunia pendidikan tanah air. Apalagi kejadian ini bukan pertama kali di sekolah sekolah kedinasan.

"Itu harus dievaluasi semua, mulai dari pimpinan hingga bawahan karena sudah lalai mengawasi tarunanya.
Kalau sampai membiarkan adanya senioritas atau bahkan sampai kekerasan di sekolah dinas, mending dibubarkan saja," tegas Juliarta.

Ia pun bertekad terus mengawal kasus ini, melalui koneksi-koneksi di Jakarta. Terlebih Juliarta yang merupakan politisi Gerindra ini, memiliki kedekatan dengan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.

"Kami menuntut keadilan, dan menuntut pelaku dihukum seberat-beratnya. Serta yang seharusnya bertanggung jawab atas kasus ini menerima konsekuensinya," tegasnya. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved