WWF di Bali
Jelang KTT WWF, Gianyar Darurat Sampah, Tumpukan Sampah Ada Di Mana-Mana
tumpukan sampah berbau menyengat terjadi di seberang jalan dealer mobil di kawasan Buruan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bali akan menjadi tuan rumah KTT World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-24 Mei 2034, yang berlokasi di Nusa Dua, Badung, Bali.
Meski demikian, delegasi dari berbagai negara juga dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Gianyar, Bali.
Namun kondisi memperihatinkan terjadi di Kabupaten Gianyar.
Di mana sejak sepekan ini, gumi seni ini darurat sampah.
Baca juga: Saat WWF Ada Rencana Sekolah Daring, Disdikpora Denpasar Belum Terima Surat
Yakni, tumpukan sampah terpantau hampir di setiap sudut.
Selain merusak estetika, bau menyengat yang ditimbulkan juga sangat memperihatinkan.
Jika diketahui oleh delegasi KTT WWF, hal tersebut akan mencoreng citra Bali.
Seperti pada pantauan Tribun Bali, Rabu 8 Mei 2024, tumpukan sampah hampir terjadi di setiap kecamatan.
Salah satunya di Kecamatan Blahbatuh, tumpukan sampah berbau menyengat terjadi di seberang jalan dealer mobil di kawasan Buruan.
Juga terlihat di sejumlah lokasi di Bypass Dharma Giri dari kawasan Buruan sampai Gianyar.
Mirisnya lagi, tumpukan sampah juga terpantau di sisi barat kantor DPRD Gianyar.
Banyak pihak yang menyebutkan bahwa persoalan sampah ini akan mencoreng citra Gianyar di mata dunia.
"Selain kemacetan, kini timbul persoalan sampah yang menumpuk di pinggir-pinggir jalan. Kalau terusan seperti ini, sebagai daerah pariwisata, citra kita akan buruk di mata dunia, apalagi sebentar lagi akan ada forum internasional," ujar I Nyoman Astawa, warga Gianyar yang berprofesi sebagai pengacara.
Berdasarkan informasi dihimpun, persoalan sampah ini muncul saat Pemkab Gianyar menerapkan aturan ketat pembuangan sampah ke TPA Temesi.
Yakni, sampah harus dipilah, dan ada jadwalnya.
Petugas angkut sampah sendiri, tidak berani mengambil sampah tak terpilah dan tidak sesuai jadwal.
Sebab takut dipulangkan bersama sampahnya oleh petugas di TPA Temesi.
Sementara di sisi masyarakat, banyak dari mereka seakan tidak peduli atau tak tahu akan hal ini.
Mereka masih membuang sampahnya setiap hari, dengan menaruh di sudut-sudut jalan, tempat biasanya petugas mengambil sampah.
Hal ini lah yang saat ini menyebabkan Gianyar darurat sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati tidak menampik kondisi tersebut.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala desa, supaya mensosialisasikan secara intensif pada warganya agar tertib jadwal pembuangan sampah.
"Untuk sampah di Desa Buruan, kemarin kita sudah kontak Perbekel Buruan untuk menindaklanjuti sampah warganya yang dibawa ke Jalan Raya Buruan dan Jalan Dharma Giri. Beliau berjanji akan menindaklanjuti paling lambat hari ini. Kita tunggu tindaklanjutnya,"
"Kita juga minta Perbekel se-Gianyar untuk mulai turun mengedukasi warganya agar memilah dan mengeluarkan sampah mereka sesuai jadwal. Kita siap bantu tenaga dan selebaran. Tenaga DLH dibantu oleh tim Satpol PP juga turun mengedukasi warga," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.