Kebakaran di Denpasar

Satu Keluarga dari Buleleng Bali Tewas Kebakaran di Denpasar: Made, Istri, & Balitanya Terjebak

I Made Arisanjaya (30) bersama istrinya Komang Novi Mertasari (25) dan anak mereka Putu Gede Arta Dharma Sankara (2), warga Banjar Dinas Kawanan,

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Ady Sucipto
Istimewa/Tribun Bali
Kolase foto kebakaran yang terjadi di Jalan Taman Sari 2C Blok I, Banjar Pembungan, Sesetan, Denpasar, Bali pada 6 Mei 2024 malam dan suasana terkini pasca kejadian pada 7 Mei 2024 pagi. 

Petugas Damkar terkejut ternyata ada satu keluarga di dalam kamar mandi dalam kondisi sudah tewas terpanggang lantaran berdasarkan informasi warga kos-kosan tersebut dalam kondisi kosong.

Kemudian segera melakukan proses pemadaman sesuai dengan SOP dan memutus aliran listrik.

Tidak dipungkiri bahwa akses menuju lokasi memang sulit dijangkau sehingga sempat menjadi sedikit kendala Damkar untuk mencapai golden time.

"Akses mengarah ke rumah yang terbakar itu memang cukup sulit karena gangnya panjang. Kami sampai d lokasi sekitar 6 menit," kata Made Tirana saat dikonfirmasi.

Setelah melakukan pemadaman, SOP berikutnya adalah pendinginan sampai ke sudut-sudut untuk memastikan tidak ada lagi titik api atau sumber panas yang memicu terjadinya kobaran api lagi.

Namun saat memasuki bagian kamar mandi, di situlah petugas terkejut saat pertama kali melihat kaki manusia, para korban ditemukan dalam kondisi berdempetan.

"Setelah api mati, kami lakukan pendinginan. Itu yang membuat teman-teman kami kaget, karena kan sebelumnya dibilang di dalam itu kosong," imbuhnya.

Dikatakannya, kondisi kamar mandi tersebut tidak terkunci, namun memang para korban disinyalir tidak bisa keluar area karena kobaran api yang sudah pekat.

Baca juga: JASAD Korban Kebakaran Dipulangkan ke Buleleng, Perbekel Desa Bontihing Mimpi Didatangi Ortu Ari

Menurut informasi warga, api pertama kali muncul dari meteran listrik lalu jatuh ke jok sepeda motor milik korban, lalu diduga terkena tangki motor dan terjadi ledakan yang menjadikan kebakaran membesar.

Adik bungsu almarhum Ari, Nyoman Yogi Mahendra (22) mengatakan, kabar duka ini baru diterima keluarga, Selasa pagi, dari para tetangganya.

Pasca menerima kabar tersebut, orangtua serta kakak kandung almarhum pun bergegas ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar untuk melihat kondisi ke tiga korban, yang rupanya telah dinyatakan tewas dengan kondisi mengenaskan.

Mahendra menyebut, jenazah ketiga korban akan dimakamkan di Setra Desa Adat Bontihing, Jumat (10/5).

Ketiganya dikubur secara terpisah, alias tidak pada satu liang.

Dituturkan Mahendra, Ari beserta istri dan anaknya terakhir pulang ke kampung halaman saat libur Lebaran kemarin.

Sementara komunikasi terakhir dilakukan sekitar tiga hari yang lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved