Pilkada Bali 2024

Geliat Pilkada Bali 2024: Gus Par & Sumardi Daftar ke NasDem, Sundayana Mundur dari PDIP Buleleng

Proses pendaftaran bakal calon bupati di Karangasem terus berlanjut. Gusti Putu Parwata, tokoh muda asal Kelurahan Subagan, menyerahkan formulir

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Saiful Rohim
SERAHKAN FORMULIR - Gusti Putu Parwata dan Nengah Sumardi (dalam kesempatan berbeda) menyerahkan formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Karangasem, Kamis (9/5). (Pakai 2 foto) 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA- Proses pendaftaran bakal calon bupati di Karangasem terus berlanjut.

Gusti Putu Parwata, tokoh muda asal Kelurahan Subagan, menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon bupati ke Kantor Partai Nasional Demokrat (NasDem) Karangasem, Kamis (9/5).

Dia menyerahkan formulir didampingi istri dan relawan Gerakan Masyarakat Terpadu (GMT).

Baca juga: Pengurus DPP Demokrat Hingga Sekda Bangli Ajukan Surat Permohonan Calon Bupati Lewat Golkar

Sementara itu, I Nengah Sumardi, politikus Partai Golkar, mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Karangasem.

Formulir pendaftarannya diserahkan di Kantor Partai Nasdem, Jalan Raya Untung Suropati, Subagan, Kamis (9/5).

Gusti Putu Parwata yang pernah memimpin KNPI Kabupaten Karangasem mengaku mengambil formulir pendaftaran Bacabup di Partai Nasdem karena dorongan keluarga dan relawan yang terus memintanya maju di Pilkada Karangasem.

Dukungan dari arus bawah semakin kuat, terutama tokoh serta relawan GMT Kabupaten Karangasem.
Kesiapan bertarung di Pilkada Karangasem semakin kuat setelah ada dukungan masyarakat bawah.

"Saya siap memenangkan Pilkada Karangasem 2024. Relawan GMT di seluruh kecamatan di Karangasem siap memenangkan. Saya optimistis bisa menang di Pilkada 27 November 2024," kata Gus Par, sapaannya.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada pengurus NasDem Karangasem, terutama Ketua Partai NasDem Karangasem, IGA Mas Sumatri, yang menerima langsung pendaftaran sekaligus penyerahan formulir Bakal Cabup.

 "Pendaftaran ini ke Partai Nasdem adalah hari yang bagus," imbuhnya.

Baca juga: PILKADA! Gus Par & Sumardi Daftar ke NasDem di Karangasem, Made Sundayana Mundur dari PDIP Buleleng

Sementara itu, I Nengah Sumardi mengaku pengambilan formulir pendaftaran bacabup di Nasdem sebagai bentuk upaya membangun koalisi.

Mengingat beberapa hari sebelumnya, Ketua Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, mengambil formulir pendaftaran di Nasdem untuk maju di Pilkada Buleleng.

Nengah Sumardi setelah pengembalian formulir pendaftaran mengatakan, pengambilan formulir pendaftaran Bacabup di Nasdem dilatarbelakangi karena ada hubungan baik antara Nasdem dan Golongan Karya.

Selain itu ada chemistry antara ke dua partai. Sehingga ada kewajiban saling mengunjungi.

"Yang melatarbelakangi karena ada hubungan baik. Partai Golkar serta Nasdem satu rumpun. Darahnya sama. Sebagai kewajiban saling mengunjungi," kata Sumardi, politikus asal Banjar Dinas Kreteg, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.

Pengambilan formulir di Nasdem sudah mendapatkan izin dari DPP Golkar.

Pihaknya berharap 2 partai bisa mengusung calon bersama di Pilkada Karangasem.

 "Untuk Golkar masih berproses. Setelah mekanisme 1 selesai. Nanti baru mekanisme ke 2. Semoga bisa 1 pesawat," harap Sumardi, Wakil Ketua 1 DPRD.

Ketua DPC Partai NasDem Karangasem, Gusti Ayu Mas Sumatri, mengatakan, sudah ada 2 calon yang mengambil dan menyerahkan formulir pendaftaran ke Partai NasDem, yakni Gusti Putu Parwata yang merupakan tokoh muda Karangasem serta I Nengah Sumardi tokoh yang kini menjabat Wakil Ketua DPC Partai NasDem Karangasem.

"Saya selaku ketua partai mengucapkan banyak terima kasih, serta cukup berbangga. Dimana Partai NasDem Kabupaten Karangasem buka pendaftaran NasDem memanggil berjalan baik. Sampai sekarang sudah ada 2 tokoh yang mengambil dan menyerahkan formulir. I Gusti Putu Parwata dan Sumardi," kata Sumatri.

Baca juga: 2 Sosok Ambil Formulir Pendaftaran Ikut Pilkada Bali 2024, Ikuti Langkah Politik Sugawa Korry

NasDem berharap dua tokoh yang mendaftar ini bisa mengikuti kontestasi pilkada mendatang dengan baik, dan memenangkan Pilkada November 2024.

 Dan mampu memimpin Karangasem menjadi lebih baik, dan mampu memberi manfaat masyarakat Karangasem.

“Semoga menjadi 1 tiket untuk bisa terbang. Kita tetap melakukan komunikasi politik dengan pimpinan partai," kata Bupati Karangasem periode 2015-2020 itu.

Ketua tim penjaringan pendaftaran Bacabup Partai NasDem, Made Juwita, mengatakan, dua nama calon yang mendaftar diserahkan ke DPW dan dilanjutkan ke DPP.

"Setelah sampai di DPP, berkas diperiksa. Calon akan ikuti tes wawasan kebangsaan. Untuk jadwal, masih menunggu," kata Made Juwita.

Sementara itu, di Pilkada Buleleng, Kader PDI Perjuangan Buleleng I Made Sundayana mengundurkan diri dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Ia memilih maju dalam Pilkada Buleleng melalui Partai NasDem.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng Gede Supriatna, Kamis (9/5) mengatakan, Sundayana resmi mengundurkan diri pada Rabu (8/5).

Ia menyerahkan surat pengunduran dirinya ke kantor DPC PDIP Buleleng.

Dalam surat tersebut, pria yang juga sebagai Ketua Stikes Buleleng itu juga menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa memberikan kontribusi untuk PDIP.

Supriatna menyebutkan, langkah pengunduran diri yang diambil oleh Sundayana ini sah-sah saja dilakukan.

Namun secara pribadi Supriatna sangat menyayangkan pengunduran diri itu.

Ia menyebut Sundayana mestinya bisa mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati Buleleng lewat partainya sendiri (PDIP).

"Memang apa yang kita lihat bersama dan berkembang, dia mau maju Pilkada lewat Nasdem. Kami sangat menyayangkan kenapa tidak coba lewat partai sendiri dulu, tempat dan rumah kita sendiri. Tapi namanya juga dia punya pemikiran lain. Jadi mengundurkan diri dan coba daftar di partai lain sah-sah saja," katanya.

Sundayana menyebut dirinya telah mendaftarkan diri sebagai bakal cawabup Buleleng di NasDem, Selasa (7/5).

Pengunduran diri ini pun ia diambil, ketimbang harus dipecat karena dinilai melanggar aturan PDIP.

“Saya diterima baik di PDIP. Kemudian ketika saya punya pilihan politik lain, karena di partai ada aturan, jadi saya lebih baik mengundurkan diri baik-baik, daripada dipecat. Intinya semua yang baik harus diakhiri dengan baik,” jelasnya. (ful/rtu)

 

>>> Baca berita terkait <<< 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved