Berita Badung

PATUNG Pahlawan Gusti Ngurah Rai Jadi Icon Baru di Carangsari Badung, Jadi Historical Destination

Penjemputan patung dilakukan ke Studio Hari Prana Art & Design, dan pembuatan patung dilakukan oleh I Gede Sarantika dari Desa Mas, Gianyar, Bali. 

ISTIMEWA
Patung pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai terpajang di monumen yang terletak di Desa Carangsari, Badung, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM - I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, cucu dari pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai,  menceritakan ihwal patung kakeknya yang dipajang dan menjadi icon baru di Desa Carangsari, Badung, Bali. 

Tanggal 8 April 2024, ia bersama keluarga besar pahlawan nasional, I Gusti Ngurah Rai, dari Puri Carangsari ikut menjemput patung perunggu setinggi 2 meter 50 centimeter itu. 

Penjemputan patung dilakukan ke Studio Hari Prana Art & Design, dan pembuatan patung dilakukan oleh I Gede Sarantika dari Desa Mas, Gianyar, Bali. 

Patung perunggu itu kemudian dibawa ke Desa Darangsari, mengingat di Carangsari adalah tempat kelahiran I Gusti Ngurah Rai, dan ada monumen yang didirikan oleh I Gusti Ngurah Anom Pacung, sebagai adik kandung pertama dari I Gusti Ngurah Rai.

"Tujuannya beliau menginisiasi monumen ini, adalah untuk mengenang jasa pahlawan Gusti Ngurah Rai. Serta bisa jadi tempat ziarah juga, dan menjaga spirit beliau dalam perjuangannya membela Bali dan Indonesia," jelas Inda Trimafo, 9 Mei 2024 di Denpasar. 

Alasan dibuat dengan bahan perunggu, karena dua kali patung Gusti Ngurah Rai sebelumnya roboh ditimpa pohon yang berada tidak jauh dari lokasi. 

Baca juga: Napak Tilas, Jempana Pahlawan I Gusti Ngurah Rai Akan Dibawa Keliling ke Sembilan Kabupaten di Bali 

Baca juga: Pasca Penetapan Gelar Pahlawan Nasional, Warga Berharap Dibangun Patung Ida Dewa Agung Jambe

I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha saat berdiri di patung kakeknya, pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai.
I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha saat berdiri di patung kakeknya, pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. (ISTIMEWA)

Upacara secara Hindu pun telah dilakukan, sebelum dan sesudah patung dari perunggu ini hadir di lokasi monumen. Upacara melaspas akan dilakukan dalam waktu dekat. 

"Pohon yang menimpa, terjadi secara alami karena adanya hujan dan badai besar serta dan cabangnya yang terus membesar dan ringkih," jelas Inda Trimafo.

Tinggi patung 2 meter 50 centimeter dengan berat 350Kg. Menghabiskan biaya Rp 19 miliar ditambah Rp 24 miliar dari dana BKK Pemkab Badung yang diserahkan ke pihak desa. 

Inda Trimafo mengatakan, ini akan menambah potensi wisata Desa Carangsari, yaitu wisata historical. Sehingga tidak hanya turis, namun generasi penerus pun tahu siapa itu I Gusti Ngurah Rai

Tentunya ia mewakili pihak keluarga, sangat berterimakasih kepada pemerintah desa dan Pemkab Badung, atas lancarnya pembuatan dan peletakan patung ini serta icon baru di Desa Carangsari

Made Sudana, Perbekel Desa Carangsari, menjelaskan bahwa dana BKK dari Pemkab Badung totalnya sekitar Rp 43 miliar untuk monumen ini dan perluasan lahan di sekitarnya. 

"Untuk pengelolaan ini, karena dilimpahkan ke aset desa maka perluasan lahan ini, ke depan secara otomatis desa yang mengelola melalui BUMDes untuk desa wisatanya," jelasnya. 

Harapannya, dengan patung Gusti Ngurah Rai bisa menjadi icon Desa Carangsari, dan tentunya berimbas pada perekonomian masyarakat desa, yang akhirnya menjadi pemasukan ke desa dan mensejahterakan masyarakat. 

I Gusti Ngurah Gede Yudana (kanan) putra tertua mendiang I Gusti Ngurah Rai, dan Inda Trimafo (kiri) saat duduk di depan monumen patung Gusti Ngurah Rai di Carangsari.
I Gusti Ngurah Gede Yudana (kanan) putra tertua mendiang I Gusti Ngurah Rai, dan Inda Trimafo (kiri) saat duduk di depan monumen patung Gusti Ngurah Rai di Carangsari. (ISTIMEWA)

Inda Trimafo menjelaskan, kini lokasi monumen diperluas dengan luasan sekitar 2 hektare lebih, setelah dilakukannya pembebasan lahan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved