Berita Jembrana
GURU Hanya 7 Orang, SDN Belimbingsari Terancam Tak dapat Siswa Lagi, Disdikpora Bakal Lakukan Ini!
Menurut data yang diperoleh dari Disdikpora Jembrana, total siswa dari kelas 1 hingga 6 di SDN Belimbingsari hanya berjumlah 14 orang saja.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - SDN Belimbingsari di Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, diprediksi tak bakal menerima peserta didik baru atau siswa baru pada tahun ajaran baru 2024/2025.
Selain itu jumlah siswa hanya beberapa saja, dan jumlah guru tidak lebih dari tujuh orang termasuk kepala sekolah.
Hal ini semakin memperkuat Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, untuk melakukan regrouping atau penggabungan sekolah yang berada di ujung desa setempat ini.
Menurut data yang diperoleh dari Disdikpora Jembrana, total siswa dari kelas 1 hingga 6 di SDN Belimbingsari hanya berjumlah 14 orang saja.
Dan tahun ini, ada tiga orang siswa kelas VI yang bakal lulus. Sementara jumlah guru dan petugas TU di sekolah tersebut sebanyak 8 orang.
Rinciannya tiga orang guru PPPK, tiga orang guru PNS, satu orang Kepala Sekolah dan satu orang petugas TU (Tata Usaha).
Baca juga: MALING Buat Bayar Kos, Shela Kaget Emasnya Berganti Imitasi, Babysitter Ini Nekat Kerjai Majikan
Baca juga: ABRASI Parah! Pembangunan Tanggul Pantai Pebuahan di Jembrana Senilai Rp 23,5 Miliar

Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, pihaknya sudah pernah menggelar pertemuan untuk membahas nasib dari SDN Belimbingsari ke depannya.
Sebab, beberapa tahun belakangan, sekolah tersebut hanya menerima siswa sangat sedikit.
Sesuai data sebelumnya, pada tahun ajaran 2022/2023 hanya menerima satu siswa, dan pada tahun ajaran 2023/2024 lalu tidak mendapatkan siswa.
"Informasi terakhir ini, bakal tidak ada siswa baru yang mendaftar kesana (SDN Belimbingsari). Tapi untuk penerimaan siswa baru (PPDB), sekolah tetap buka pendaftaran," kata Anom saat dikonfirmasi.
Dia menjelaskan, penyebab SDN Belimbingsari dalam beberapa tahun kekurangan siswa lantaran banyak warga setempat yang tinggal di luar wilayah.
Kemudian untuk warga yang masih tinggal di sekitar sekolah tersebut memilih untuk menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah swasta terdekat yang masih eksis sampai sekarang.
"Disamping itu masih ada sekolah swasta yang masih eksis saat ini," sebutnya.
Dengan begitu, kata dia, beberapa hal tersebut akan menjadi pertimbangan dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana untuk segera melakukan penggabungan sekolah dengan sekolah negeri lain yang jaraknya paling dekat.
"Kita masih harus melakukan kajian. Tapi jika melihat faktornya kemungkinan akan digabung dengan sekolah lain yang terdekat. Siswa dan guru bakal dipindah juga ke sekolah terdekat," jelasnya.
Sementara untuk SDN 3 Pekutatan yang sebelumnya sudah diregrouping hanya tinggal menunggu penerbitan SK.
Seluruh siswa dan guru yang ada di sekolah terdampak jalur tol Mengwi-Gilimanuk tersebut sudah pindah sejak tahun lalu. (*)
Sumahwi Ditemukan Meninggal di Trotoar, Sempat Mengeluhkan Tak Enak Badan di Jembrana Bali |
![]() |
---|
Sumahwi, Pria Asal Banyuwangi Ditemukan Meninggal Dunia di Trotoar Jembrana Bali |
![]() |
---|
Lansia Ditemukan Meninggal Dunia di Trotoar Jalan Pelabuhan Gilimanuk, Sempat Keluhkan Ini |
![]() |
---|
Warga Jembrana Bali Keluhkan Penipuan dan Judol, Polisi: Gunakan Platform Resmi |
![]() |
---|
BENDERA Peringatan Rawan Berenang Dipasang di Teluk Gilimanuk, Imbauan Keselamatan Beraktivitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.