Sponsored Content
Peduli Kesehatan Jantung untuk Mencegah Aritmia bagi Para Kaum Produktif
Peduli Kesehatan Jantung untuk Mencegah Aritmia atau gangguan pada irama jantung bagi Para Kaum Produktif
TRIBUN-BALI.COM - Di kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita temui para pekerja yang ingin membuat hari mereka menjadi produktif.
Orang-orang tersebut juga memiliki julukan sebagai kaum produktif atau orang-orang yang ingin melakukan kegiatan untuk dapat menghasilkan sesuatu dalam jumlah besar atau maksimal.
Kaum produktif bisa terdiri dari pekerja kantoran, pekerja lapangan, pengusaha hingga atlet.
Namun sayangnya banyak dari kaum produktif yang bekerja melebihi kapasitasnya atau biasa disebut dengan overwork.
Hal tersebut seringkali membuat mereka mengesampingkan urusan kesehatan mereka yang justru hal terpenting di dalam kehidupan.
Terdapat beberapa penyakit yang dapat dialami jika seringkali bekerja melebihi kapasitas diri, contohnya penyakit jantung.
Salah satu penyakit jantung tersebut seringkali terjadi karena aritmia atau gangguan pada irama jantung.
Aritmia membuat jantung penderitanya berdenyut tidak teratur yang berakibat jantung yang memompa darah bekerja secara tidak beraturan dan mengakibatkan gangguan asupan darah ke organ tubuh lainnya.
Oleh karena itu aritmia atau gangguan pada irama jantung diartikan sebagai sebuah penyakit pada sistem impuls atau kelistrikan jantung.
Gejala yang timbul berupa jantung berdenyut lebih lambat (bradikardi), lebih cepat (takikardi) atau bahkan tidak beraturan.
Penyakit komplikasi lainnya juga dapat timbul ketika seseorang mengalami gangguan pada irama jantung, salah satunya stroke.
Baca juga: 3 Dampak Positif dan Negatif Konsumsi Kopi: Menjaga Kesehatan Jantung hingga Risiko Kecanduan
Berdasarkan data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, risiko stroke iskemik pada penderita aritmia atrial fibrilasi lima kali lebih tinggi dibandingkan orang tanpa aritmia atrial fibrilasi.
Sangat penting bagi para kaum produktif untuk mengetahui berbagai faktor yang memicu terjadinya aritmia agar dapat mengantisipasi diri.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan aritmia yaitu hipertensi, diabetes, hipertiroid, faktor genetik, olahraga, kafein, nikotin, obat-obatan, dan penyakit jantung lainnya.
Sebagai bentuk untuk antisipasi atau deteksi jika anda mempunyai aritmia adalah dengan mengenali gejala aritmia itu sendiri.
Terdapat beberapa gejala aritmia seperti berdebar, keringat dingin, mudah lelah, nyeri dada, sesak nafas hingga kematian.
Jika anda merasakan gejala-gejala aritmia disarankan untuk mendiagnosa kepada spesialis jantung ahli aritmia.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, riwayat medis, serta mengevaluasi gejala dari pasien.
Pengecekan tersebut akan dilakukan dengan cara Electrokardiografi, Treadmill test, Holter Monitor, dan Electrophysiology study.
“Electrophysiology Study merupakan golden standard untuk mendiagnosa aritmia. Dengan pemeriksaan ini, dapat dipetakan aktivitas listrik jantung sehingga titik penyebab gangguan kelistrikan jantung dapat diketahui. Berdasarkan hasil EP Study dapat ditentukan jenis aritmia dan terapi yang dibutuhkan untuk mengembalikan irama jantung normal.” Menurut dr. Rerdin Julario, SpJP(K), Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia dan Intervensi dari Mayapada Hospital Surabaya.
Fasilitas tersebut dapat ditemui di beberapa rumah sakit, salah satunya adalah Mayapada Hospital.
Cardiovascular Center Mayapada Hospital menyediakan layanan, seperti skrining, deteksi dini, diagnosis, tindakan bedah jantung, hingga rehabilitasi jantung.
Bagi penderita Aritmia, perlu juga mengenal apa itu tindakan ablasi jantung.
Tindakan ablasi jantung merupakan tindakan memperbaiki irama jantung. Tindakan tersebut biasanya digunakan untuk penyakit aritmia dengan memasangkan alat pacu jantung.
dr. Agung Fabian Chandranegara, SpJP(K) yang merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan aritmia juga menyampaikan bahwa “Tindakan ablasi jantung merupakan tindakan untuk mengoreksi aritmia dengan cara memasukan kateter melalui pembuluh darah sampai ke jantung. Elektroda pada ujung kateter dilengkapi dengan energi radiofrekuensi untuk mengatasi titik tertentu pada jantung yang menyebabkan aritmia sehingga jantung dapat kembali berdenyut normal.”
Cardiovascular Center Mayapada Hospital sebagai pusat layanan kesehatan terpadu khusus untuk menangani penyakit jantung yang dilengkapi dengan dokter spesialis dan subspesialis yang ahli, peralatan canggih dengan teknologi terkini, untuk penanganan berbagai penyakit jantung secara komprehensif mulai dari skrining, diagnosis, operasi jantung sampai dengan rehabilitasi jantung, dan menyediakan layanan kegawatdaruratan jantung yang selalu siaga 24 jam.
(*)