Berita Nasional
TERIAK Histeris Siswa Saat Bus Melaju, Sopir Berkali-kali Injak Rem, Tragedi Subang 11 Orang Tewas!
Akibatnya 11 orang tewas, 15 orang luka berat dan 11 orang luka ringan. Sang sopir bernama Sudira selamat dan kini dirawat di RSUD Subang, Jawa Barat.
Penumpang bus Putera Fajar yang terguling adalah 53 siswa, guru pendamping tiga orang, dan kru bus 4 orang. "Siswa kami yang meninggal semuanya berjumlah sembilan orang dan satu orang guru," ucapnya.
Perkembangan terbaru ada 11 orang tewas. Kesebelas korban tewas itu telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.

SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat berduka. Sebab bus yang membawa siswa mengalami kecelakaan maut. Bus pariwisata Putera Fajar dengan nopol AD 7524 OG terguling di Jalan Raya Palasari, Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam sekitar pukul 18.45 WIB.
Akibatnya 11 orang tewas, 15 orang luka berat dan 11 orang luka ringan. Sang sopir bernama Sudira selamat dan kini dirawat di RSUD Subang, Jawa Barat. Rombongan siswa dan guru itu hendak ke Bandung untuk melakukan perpisahan akhir tahun.
Sudira menjelaskan, saat bus mau menuju jalan menurun tiba-tiba rem tak berfungsi. Hal itu diketahuinya saat menginjak rem. "Saat memasuki jalanan menurun tiba-tiba rem tak berfungsi. Enggak ada angin. Kalau enggak ada angin masukin gigi enggak bisa," kata Sudira.
Mengetahui rem tak berfungsi, lanjutnya, ia berusaha mencari tempat penyelamatan, namun dari penglihatannya tempat yang bisa dijadikan tempat penyelamatan tak ada. Bus tersebut akhirnya melaju kencang menyusuri jalanan menurun. Ia pun tetap menginjak rem berkali-kali dengan harapan dapat kembali berfungsi.
Lantaran dari awal niatnya menyelamatkan para penumpang dan khawatir bus semakin tak terkendali, maka ia pun membanting stir ke kanan. Ternyata bus menabrak mobil dan sejumlah motor. Bus kemudian terguling dan terseret mengikuti jalanan yang menurun dan akhirnya berhenti setelah menabrak tiang listrik.
"Saya berusaha meminimalisir kecelakaan, makanya saya membanting stir ke kanan jalan. Namun, bus menabrak mobil dan akhirnya terguling. Bus berhenti setelah menabrak tiang listrik," ujarnya.
Sudira mengungkapkan bahwa sistem pengereman bus sempat bermasalah saat istirahat makan di RM Bang Jun. Kala itu ia memanggil montir untuk memperbaiki sistem pengereman. Kemudian rem sudah kembali berfungsi. "Saya sudah niat bila rem kembali bermasalah, maka para siswa itu saya akan pindahkan ke bus lainnya. Namun, kecelakaan lebih dulu terjadi," ujarnya.
Sudira mengatakan, ia melawati Jalan Raya Palasari, Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang bukan kali pertama. Ia melewati jalan tersebut sejak ia bekerja menjadi sopir bus Damri 20 tahun yang lalu. "Sejak 20 tahun lalu saya melewati jalan ini. Hampir setiap minggu ke sini. Jadi saya tahu medannya walaupun kondisi gelap," tuturnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, bus pariwisata yang mengalami kecelakaan maut di Subang tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala sudah kadaluarsa sejak Desember 2023 lalu.
Bus tersebut memiliki tulisan di bagian belakang Trans Putera Fajar. "Pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kadaluarsa sejak 6 Desember 2023," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Aznal.
Aznal mengatakan, Ditjen Hubdat saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut. Selain itu, Ditjen Hubdat juga mengimbau kepada seluruh Perusahaan Otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan.
"Di samping itu, diimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone," tutur Aznal.
Operasi Katarak Gratis Digencarkan Untuk Turunkan Prevalensi Kebutaan Di Indonesia |
![]() |
---|
PLN Tak Pernah Pungut Biaya dalam Rekrutmen, Masyarakat Diimbau Berhati-Hati |
![]() |
---|
Wamen Kebudayaan Sebut Pemerintah Pantau Sound Horeg: Budaya Harusnya Membawa Kebahagiaan |
![]() |
---|
MAUT Acara Makan Gratis! 3 Orang Tewas, Rangkaian Pernikahan Anak Kang Dedi, 1 Korban Anak 8 Tahun |
![]() |
---|
Tak Hanya Kalangan Artis, Kepala BNN RI Larang Petugas Proses Hukum Pengguna Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.