Berita Gianyar
April 661 Kasus! DBD di Gianyar Tak Kunjung Turun
pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti, harus dilakukan semua pihak, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Gianyar, Bali tidak kunjung mengalami penurunan.
Malahan, kasusnya terus meningkat tajam.
Dalam mengatasi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar meminta agar masyarakat peka terhadap sumber DBD.
Sebab pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti, harus dilakukan semua pihak, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
Baca juga: Kasus DBD Paling Banyak Ada di Kecamatan Kuta Selatan, Hingga April Sudah Ada 859 Kasus
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gianyar, Rabu 15 Mei 2024, masyarakat yang dirawat di rumah sakit karena DBD mengalami peningkatan di bulan April 2024.
Diketahui pada Januari kasus DBD tercatat 294 kasus, Februari 266 kasus, Maret 2024 tercatat 326 kasus, dan pada April sebanyak 661 kasus.
Peningkatan yang signifikan tersebut, bukan hanya dikarenakan faktor cuaca, yakni terkadang hujan dan terkadang panas yang memudahkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
Namun hal ini juga tidak terlepas dari masih minimnya kesadaran masyarakat akan pemberantasan sarang nyamuk.
Hampir sangat jarang sekali ditemui, masyarakat yang melakukan pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan rumah ataupun di kawasan mereka tinggal.
Banyak dari mereka yang masih hanya mengandalkan petugas fogging.
Padahal aturan pemerintah saat ini, fogging hanya dilakukan di banjar atau desa yang masyarakatnya banyak terserang DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni membenarkan bahwa sampai saat ini, DBD di Kabupaten Gianyar belum menunjukkan tanda penurunan.
"Kasusnya masih naik, belum ada penurunan. Bulan April justru naik signifikan dibanding bulan sebelumnya," ujarnya.
Ariyuni mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan, pada akhir tahun 2023, telah dilaksanakan fogging masal dengan menggunakan mesin Ultra Low Volume (ULV), serta diawal tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Gianyar juga telah mengeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah (Sekda), pada tanggal 5 Januari 2024 tentang kewaspadaan peningkatan kasus penyakit DBD guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD.
Selain itu, juga dilakukan kegiatan PSN dengan 3M Plus oleh kader JUMANTIK bersama OPD pengampu desa binaan, dan fogging fokus apabila terjadi kasus di 4 sampai dengan 6 lokus dalam satu hari serta pemberian edukasi kesehatan secara langsung, melalui media sosial maupun iklan layanan masyarakat.
“Upaya pencegahan yang efektif adalah gerakan masif bersama-sama melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, serta dibutuhkan aksi nyata dengan melibatkan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk” lanjutnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.