WWF di Bali
Polsek Selemadeg Timur Gelar Operasi Yustisi Duktang Jelang WWF di Bali
Penertiban penduduk pendatang dilaksanakan dengan melibatkan personel Polsek Seltim sebanyak 5 orang dan perangkat desa sebanyak 5 orang.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Hajatan World Water Forum (WWF) ke 10 akan digelar di Bali, tanggal 18 hingga 25 Mei 2024 ini.
Kabupaten Tabanan menjadi salah satu rujukan untuk kunjungan.
Meskipun belum bisa dipastikan kunjungan dari tamu VVIP atau VIP.
Namun, ada tiga tempat yang akan menjadi kunjungan para tamu.
Baca juga: Polsek Blahbatuh Giatkan Sosialisasikan KTT WWF Pada Warga di Gianyar
Yakni Museum Subak, DTW Jatiluwih dan Ulun Danu Beratan.
Nah, dalam rangka menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Tabanan, khususnya, di kecamatan Selemadeg Timur, maka Polsek Selemadeg Timur melaksanakan kegiatan penertiban penduduk (tibduktang) non permanen di Proyek Villa Ketapang Banjar Klecung Kelod, Desa Tegalmengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan.
Kegiatan jni dipimpin oleh Kapolsek Seltim AKP I Nyoman Artadana, dan Perbekel Desa Tegalmengkeb Dewa Made Widarma, Selasa 14 Mei 2024, mulai pukul 13.00 Wita sampai selesai.
Penertiban penduduk pendatang dilaksanakan dengan melibatkan personel Polsek Seltim sebanyak 5 orang dan perangkat desa sebanyak 5 orang.
Total ada sebanyak 10 personel dalam operasi yustisi tersebut.
Kapolsek Seltim, AKP I Nyoman Artadana mengatakan, bahwa dalam Pelaksanaan Yustisi Penduduk Pendatang (Duktang) dilaksanakan secara humanis.
Yustisi Duktang, kata dia, bersinergi dengan perangkat Desa Tegalmengkeb dilaksanakan dalam rangka menciptakan Harkamtibmas yang kondusif untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan World Water Forum (WWF) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 18 hingga 25 Mei 2024 di Nusa Dua.
“Yustisi duktang dilaksanakan dengan cara memeriksa administrasi kependudukan berupa KTP bagi warga pendatang atau tenaga kerja (buruh) yang bekerja di Proyek Villa Ketapang,” ucapnya.
Kata Artadana, bahwa mereka berdomisili atau bertempat tinggal di Banjar Kelecung sebanyak 42 orang penduduk pendatang non permanen.
Dan dari pemeriksaan, semuanya memiliki KTP. Sehingga tidak ada tindakan mencurigakan dari seluruhnya.
Dan Kegiatan berakhir pukul 14.15 Wita, berlangsung dalam keadaan aman dan kondusif.
“Tidak ada tindak mencurigakan. Seluruhnya memiliki KTP,” ungkapnya.
Untuk diketahui, bahwa World Water Forum ke 10 akan diselenggarakan terpusat di kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, Bali. Mulai tanggal 18 Mei hingga 25 Mei.
Para tamu VVIP (kepala negara) dan VIP (delegasi) juga diprediksi akan mampir ke tiga tempat di Kabupaten Tabanan.
Tiga tempat itu yakni Museum Subak di Kecamatan Kediri, DTW Jatiluwih di Kecamatan Penebel, dan Ulun Danu Beratan di Kecamatan Baturiti.
Atas hal ini, Kepolisian Resor atau Polres Tabanan sedang meramu skema pengamanan bagi tamu VIP WWF.
Bukan VVIP. Karena untuk pengamanan tamun VVIP, maka pengamanan akan dilakukan oleh pihak TNI.
Polres Tabanan membuat rencana mengamankan dengan menerbitkan sprint (surat perintah) operasi imbangan atau Operasi Puri Agung 2024.
Operasi imbangan ini akan difokuskan pada side event yang dijadwalkan pada 25 Mei 2024. Yakni dengan Pengawalan terhadap tamu VIP saja. (ang).
Kumpulan Artikel Tabanan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.