Berita Bali

1.200 Peserta WWF Akan Saksikan Upacara Segara Kerthi, Berbagai Tarian Bali Disuguhkan

1.200 Peserta WWF Akan Saksikan Upacara Segara Kerthi, Berbagai Tarian Bali Disuguhkan

Muhammad Fredey Mercury
Pementasan kembali tari Pendet kolosal ini sebagai ucapan selamat datang pada para wisatawan yang berkunjung bertepatan dengan awal tahun 2023 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali NICE menjadi salah satu agenda di acara 10th World Water Forum (WWF) yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2024.

Bali NICE merupakan kearifan lokal Bali tentang kemuliaan air.

Hal tersebut diungkapkan oleh, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha.

Baca juga: BREAKING NEWS: Nyapu di Depan Warung di Blahbatuh Gianyar, Ketut Suastika Ditebas Wayan Gede

“Kita akan mengadakan upacara Segara Kerthi di sana dan itu merupakan upacara yang sangat besar pada tanggal 18 Mei nanti akan di puput (upacara dilakukan) oleh tiga Sulinggih,” kata, Prof Sugiartha pada, Kamis 16 Mei 2024. 

Selain itu juga upacara tersebut akan dilengkapi dengan tari-tarian ritual yang cukup banyak seperti Tari Baris, Tari Rejang, Tari Topeng.

Saat ini jumlah delegasi yang mendaftar untuk mengikuti Bali NICE sebanyak 1200 orang dari seluruh dunia dan merupakan peserta WWF.

Baca juga: BAF Finance Siap Sodorkan Bukti Foto dan Video Proses Mediasi di Polsek Kintamani Bangli

Untuk jumlah peserta WWF dari luar negeri yang sudah mendaftar sebanyak 1400 orang. 

“Disbud tugasnya mengkonsep acara Dan membagi tugas dengan beberapa stakeholder di pemerintahan provinsi lainnya. Kita akan mengundang semua Walikota/Bupati, Gubernur, DPRD dan pejabat-pejabat tinggi yang ada di Bali juga panitia WWF dan seluruh delegasi di Kura-Kura Bali,” imbuhnya. 

Upacara Segara Kerthi akan dimulai pada pukul 15.30 Wita. Sementara jumlah penari sekitar 300 orang.

Selama ini kegiatan budaya yang ada di Bali NICE kata Prof Sugiartha selalu dibawakan oleh pusat seperti kesenian yang glamor atau bermain teknologi.

Contohnya pada saat event internasional IMF? G20 dan AIS tidak ada penampilan kebudayaan Bali.

“Padahal tamu-tamu WWF kenapa memilih Bali karena ingin melihat budaya Bali. Jadi kita membuat acara itu dan disambut juga dengan para delegasi,” bebernya. 

Upacara Segara Kerthi ini merupakan upacara doa dan merupakan kearifan lokal untuk memulihkan air.

Para peserta nanti sekaligus dijadikan upasaksi (saksi) upacara dan sama-sama berdoa agar kegiatan WWF berjalan dengan lancar.

Sementara untuk menyambut tamu VVIP di Bandara akan ada tari Pendet namun tidak sebanyak saat G20 dan saat WWF ini Presiden yang hadir tidak terlalu banyak jumlahnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved