Bisnis

LPG Bakal Diganti Jargas, Bali Termasuk? Simak Penjelasan Menteri ESDM Berikut Ini

Penggunaan Liquefied Petroleum Gas, alias LPG dapat digantikan berkat proyek jaringan gas atau jargas untuk rumah tangga.

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ISTIMEWA
Penggunaan Liquefied Petroleum Gas, alias LPG dapat digantikan berkat proyek jaringan gas atau jargas untuk rumah tangga. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penggunaan Liquefied Petroleum Gas, alias LPG dapat digantikan berkat proyek jaringan gas atau jargas untuk rumah tangga.

 

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif, kegiatan impor LPG dipastikan dapat menurun akibat proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga ini. 

 

Ia pun menegaskan bahwa proyek jargas dapat menggantikan peran LPG.

 

Sebenarnya, apasih proyek jargas ini, dan mengapa bisa menggantikan peran LPG?

Baca juga: Serli Kaget Dengar Ledakan Saat Listrik Mati, Lupa Matikan Kompor, 2 Dapur Terbakar Akibat LPG Bocor

Baca juga: Waspada Pada Maret 2024, BBM dan Gas LPG Langka Akibat Permintaan Hari Raya

Ilustrasi LPG - Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif, kegiatan impor LPG dipastikan dapat menurun akibat proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga ini. 
Ilustrasi LPG - Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif, kegiatan impor LPG dipastikan dapat menurun akibat proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga ini.  (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

 

Jadi jargas merupakan jaringan gas, yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan LPG.

Terutama karena gas alam merupakan sumber energi domestik yang melimpah di Indonesia.

 

Selain itu, jargas juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG dan menghemat devisa negara.

 

Untuk saat ini, beberapa wilayah telah dibangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga diantaranya Kota Prabumulih, Kota Jambi, Kota Sengkang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Bontang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Subang, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Bekasi, Kota Lhokseumawe, Kota Palembang, Kota Depok dan Kota Bekasi.

 

Menanggapi hal ini, Manager Commrel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi saat dikonfirmasi Senin (27/5/2024)) mengatakan LPG tidak diganti dengan jargas.

 

“Saat ini belum ada arahan terkait info tersebut, karena Jargas dan LPG berbeda cara pengisiannya,” ujarnya.

 

Ahad juga menegaskan untuk penugasan terkait Jargas melalui Perusahaan Gas Negara (PGN). Bali pun belum ada proyek untuk jargas.

 

Hingga saat ini, penggunaan LPG di Bali per harinya mencapai 804,5 Metric Ton (MT) atau sebanyak 268.150 tabung per hari.

 

“Sampai belum ada arahan lain dari pusat, Pertamina masih tetap menyalurkan LPG baik subsidi maupun non subsidi, tutup Ahad.(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved