Bisnis

LPG Langka! Polres Badung Dalami Penyebabnya, Minta Masyarakat Lapor Jika Ada Indikasi Pengoplosan

Kendati demikian jajaran Polres Badung, akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kelangkaan gas elpiji yang terjadi belakangan ini.

TB/ Arini Valentya Chusni
Ilustrasi - Kendati demikian jajaran Polres Badung, akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kelangkaan gas elpiji yang terjadi belakangan ini. 

Kapolres Badung, AKBP Teguh Priyo Wasono menyatakan, pengungkapan penyalahgunaan niaga bahan bakar minyak ini berawal dari informasi masyarakat.

Masyarakat mengetahui akan ada transaksi penjualan tabung gas ukuran 12 Kg dengan harga jauh di bawah harga standar HET diangkut pikap.

Selanjutnya, Tim Unit 4 Satreskrim Polres Badung menyelidiki dan melacak keberadaan 1 unit mobil pikap DK 8210 HD yang melintas di TKP, malam hari.

Polisi kemudian menghadang dan menggeledah isi mobil yang mengangkut gas oplosan ukuran 12 Kg dan gas subsidi ukuran 3 Kg tersebut.

Dilakukan pemeriksaan terhadap nota atau DO dari LPG 12 Kg tersebut tapi sopir tidak bisa menunjukkan pembelian resmi dari SPBE.

"Hasil penggeledahan, polisi menemukan tabung gas ukuran 12 Kg yang sudah dioplos dan akan dijual kembali," ujar kapolres.

Selain mengamankan beberapa tabung gas, polisi juga mengamankan sopir yang diketahui bernama Sunarto (47), asal Indramayu yang tinggal di Banjar Jelantik, Desa Apuan, Baturiti, Tabanan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved