Berita Jembrana

Monumen Bersejarah Roboh Tergerus Abrasi, Pemkab Jembrana Tunggu Kajian untuk Perbaikan

Kepala Dinas Sosial Jembrana, I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan ke lokasi.

ISTIMEWA
MONUMEN ROBOH - Monumen perjuangan di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana yang ambruk diterjang abrasi, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Monumen perjuangan di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, roboh. Belum diketahuibangunan bersejarah itu diperbaiki atau dibangun ulang.

Kepala Dinas Sosial Jembrana, I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Selanjutnya tim akan membuat kajian terkait perbaikan.

"Tindak lanjutnya masih menunggu hasil kajian dulu. Kami juga akan bersurat ke dinas terkait untuk bantuan kajiannya," kata Oka Parwata, Minggu (9/6).

Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa perang laut pendaratan pertama pasukan Kapten Markadi tanggal 4 April 1946. Sekarang monumen itu hancur diterjang abrasi parah, sama seperti rumah warga yang tergerus abrasi.

Baca juga: NEKAT Bakar Suami Usai Liat Gaji ke-13 Sisa Rp 800 Ribu, Polwan Borgol Tangan Lalu Siram Bensin!

Baca juga: CEKCOK Perkara Duit Awal Mula, Istri Borgol & Siram Bensin, Begini Kronologi Polwan Bakar Suami!

MONUMEN ROBOH - Monumen perjuangan di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana yang ambruk diterjang abrasi, beberapa waktu lalu.
MONUMEN ROBOH - Monumen perjuangan di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana yang ambruk diterjang abrasi, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)

Kata warga, monumen perjuangan yang berlokasi di Banjar Pebuahan tersebut menjadi tanda bahwa tempat tersebut berkaitan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Maka harus diberikan perhatian khusus oleh pemerintah.

Belakangan ini, ombak besar kerap datang menghantam pesisir. Namun, sejatinya Tugu Perjuangan Pebuahan ini sudah terkikis abrasi sejak lama. Beberapa hari lalu, tugu ini roboh.

"Tiga bulan lalu memang kondisinya sudah rawan. Airnya sudah mendekati lokasi monumen. Pekan lalu atau saat Purnama, ombak besar menghantam dan ambruk," kata warga.

Warga berharap monumen perjuangan tersebut diperbaiki atau dibangun ulang lagi. Sebab, tugu tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa perang laut pendaratan pertama pasukan Kapten Markadi. (mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved