Berita Klungkung

Tidak Mau Antre, Kericuhan Antara WNA India dan Driver Terjadi di Kelingking Beach Nusa Penida

WNA India sempat memegang kerah baju seorang driver lokal dan melontarkan nada ancaman di Nusa Penida

istimewa
Kericuhan wisatawan India dan driver lokal di destinasi wisata Pantai Kelingking di Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, Sabtu 8 Juni 2024 sore - Tidak Mau Antre, Kericuhan Antara WNA India dan Driver Terjadi di Kelingking Beach Nusa Penida 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kericuhan terjadi di destinasi wisata Pantai Kelingking di Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, Bali, Sabtu 8 Juni 2024 sore.

Wisatawan asal India diketahui terlibat keributan dengan driver (sopir) lokal.

Bahkan video keributan tersebut viral di media sosial.

Keributan dipicu karena kata-kata tidak pantas dari wisatawan asing ke para driver lokal.

Baca juga: KASUS Keributan di Freedom Futsal Arena Jimbaran, Dua Tersangka Ditetapkan, Ada Potensi Bertambah

Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mengatakan, kejadian kericuhan di Pantai Kelingking tersebut terjadi Sabtu 8 Juni 2024, sekitar pukul 18.00 Wita.

Dalam video yang beredar, tampak keributan terjadi di sekitar anak tangga di Pantai Kelingking.

Lokasi itu biasanya kerap dimanfaatkan wisatawan untuk berfoto.

Tampak juga beberapa driver lokal melayangkan tendangan, dan beberapa orang lainnya berusaha melerai keributan.

"Dari hasil penyelidikan kami, orang yang terlihat dalam video tersebut bernama I Made Setop Gumada asal Desa Kutampi Kaler. Dalam video, dirinya terlihat menendang ke arah WNA tersebut," ungkap Ida Bagus Putra Sumerta, Minggu 9 Juni 2024.

Kepolisian sempat meminta keterangan ke I Made Setop Gumada terkait peristiwa tersebut.

Diketahui kericuhan itu berawal dari WNA asal India yang ingin melakukan aktivitas foto di Pantai Kelingking.

Hanya saja WNA itu tidak mau mengikuti aturan mengantre.

"Bahkan dari keterangan warga, WNA itu malah berulah dengan duduk di atas meja dan menaikan kakinya ke atas. Sehingga wisatawan lain yang hendak berfoto, harus lewat ke bawah kakinya," ungkap Putra Sumerta.

Beberapa driver lokal, sudah sempat memberitahu baik-baik agar wisatawan itu untuk bersedia menunggu di bawah untuk antre berfoto.

Hanya saja wisatawan itu justru tidak terima dan melontarkan kata-kata tidak pantas ke semua driver yang berkumpul di lokasi tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved