Kebakaran di Bali

JANGGAL! Kelihan Banjar Tidak Boleh Masuk, Kebakaran Gas LPG di Cargo, 18 Orang Terluka Bakar

Belum diperoleh penjelasan dari pihak gudang elpiji. Kondisi di dalam gudang tak dapat terpantau secara rinci lantaran telah dipasangi garis polisi.

ISTIMEWA
KOBARAN API - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar saat memadamkan kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Taman Denpasar, Minggu (9/6). Dalam peristiwa itu, ada 18 korban terluka bakar. 

TRIBUN-BALI.COM - Sebuah “gudang” gas elpiji dan gudang pipa mengalami kebakaran hebat di Jalan Cargo Taman I, Denpasar, Minggu (9/6) pagi. Sebanyak 18 karyawan gudang elpiji mengalami luka bakar, dan 1 petugas pemadam kebakaran terluka. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Api berasal dari gudang elpiji.

Belum diperoleh penjelasan dari pihak gudang elpiji. Kondisi di dalam gudang tak dapat terpantau secara rinci lantaran telah dipasangi garis polisi atau police line. Kebakaran tersebut dikatakan cukup dahysat. Bahkan, ketinggian api dikatakan mencapai lebih dari tinggi bangunan lantai II yang ada di seputar TKP.

Made Narka (53), warga setempat, kepada Tribun Bali menjelaskan, dia melihat api membumbung tinggi di TKP. Bahkan, ketinggian api diperkirakannya mencapai lebih dari 20 meter. “Lebih tinggi dari gedung itu. Lebih dari 20 meter,” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di depan TKP.

Sebelum peristiwa kebakaran, Narka yang kala itu tengah berada di sebuah warung yang tak jauh dari TKP sempat mendengar suara ledakan sekitar pukul 05.30 Wita. Mulanya, Narka mengira suara ledakan itu berasal dari ban truk yang pecah. “Yang jelas, pertama meledak. Kurang lebih 05.30 (Wita). Saya kira ban truk. Saya lagi di warung, kurang lebih 100 meter (lokasi warung dari TKP),” ujarnya.

Kecurigaan Narka mulai muncul lantaran banyaknya warga yang melintas untuk menuju TKP. Menindaklanjuti hal tersebut, Narka kemudian menyambangi TKP guna memeriksa situasi. Selang 15 menit di TKP usai ledakan, barulah muncul kobaran api yang cukup tinggi.

Tak hanya melalap “gudang” gas Elpiji, api juga dikatakan menyambar sebuah gudang pipa yang berada di sebelah TKP. Bahkan, pemadaman api disebut lebih lama berlangsung di gudang pipa tersebut yang disinyalir banyak terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar. “Gudang pipa. Itu yang lama apinya tadi. Asap juga tebal,” kata Narka.

Sekitar pukul 07.30-08.00 Wita, pemadam kebakaran tiba di TKP dan langsung melakukan pemadaman api. Api dapat dipadamkan di “gudang” gas elpiji tersebut sekitar 30 menit dengan menerjunkan 6 unit armada pemadam kebakaran.

Baca juga: BREAKING NEWS! Polisi yang Dibakar Istrinya Meninggal Dunia, Alami Luka Bakar Sampai 96 Persen!

Baca juga: LUKA Bakar Akibat Kebakaran Gudang LPG Milik Sukojin Capai 18 Orang, Ini daftar Korban Luka Bakar!

Baca juga: RICUH di Nusa Penida, Arogansi WNA India ke Para Driver, Tak Mau Antre Foto di Pantai Kelingking!

Proses pemadaman api yang membakar sebuah gudang gas Elpiji di Jl. Cargo Taman I, Denpasar. Tampak petugas memadamkan api dari luar gudang.
Proses pemadaman api yang membakar sebuah gudang gas Elpiji di Jl. Cargo Taman I, Denpasar. Tampak petugas memadamkan api dari luar gudang. (ISTIMEWA)

Belasan orang karyawan menjadi korban dari kebakaran “gudang” elpiji itu. Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Uma Sari, Bhimantara Ari Sugandi menerangkan, setidaknya ada 18 korban luka bakar dari peristiwa tersebut.

Para korban dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang ada di Badung dan Denpasar. Bhimantara menuturkan, 4 orang dievakuasi ke RSD Mangusada Badung, 1 orang di RSUD Wangaya Denpasar, dan 2 orang dievakuasi ke RS BaliMed Denpasar., 3 orang dievakuasi ke RS Surya Husadha Ubung, dan 8 orang dilarikan ke RSUP IGNG Ngoerah.

Korban dengan luka bakar yang cukup parah dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah. Bahkan, 1 korban yang sebelumnya dievakuasi di RSUD Wangaya, kata Bhimantara, akan dirujuk ke RSUP IGNG Ngoerah lantaran mengalami luka bakar yang cukup serius.

Terkait kronologi kejadian, Bhimantara mengaku sempat merasakan getaran di rumahnya sekitar pukul 06.10 Wita. Mulanya, dia mengira getaran tersebut adalah gempa. Namun, sekitar pukul 06.30 Wita dirinya mendapat panggilan telepon dari salah satu warganya yang mengatakan terjadi kebakaran di TKP. Menindaklanjuti hal itu, dia kemudian pergi ke TKP guna memeriksa situasi dan mengetahui api sudah membesar.

Proses penyelamatan diri para korban kebakaran di “gudang” elpiji itu berlangsung dramatis. Pasalnya, para korban harus melompati pagar gudang untuk menyelamatkan nyawa masing-masing. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan para korban lantaran pagar gudang diduga tergembok dari luar. “Loncat pagar (korban menyelamatkan diri). Iya (tergembok dari luar). Itu sekitar jam 6, setengah 7 (pagi),” kata Panji (34), warga setempat, kepada Tribun Bali.

Panji yang bermukim di seputar TKP menuturkan, kulit salah seorang korban terlihat melepuh. Luka bakar itu, kata Panji, berada pada tangan dan badan bagian atas. Sementara itu, pakaian korban telah compang-camping yang diduga akibat terkena sambaran api.

Terkait aktivitas di TKP pada hari biasa, Panji tak dapat berbicara banyak. Sebab, pagar “gudang” gas elpiji tersebut kerap tertutup rapat dan digembok. Bahkan hampir 2 tahun dirinya tinggal di seputar TKP, Panji baru mengetahui kondisi gudang tersebut lantaran adanya peristiwa kebakaran. “Sehari-hari, sepengetahuan saya, memang tertutup. Digembok dari luar. Saya hampir 2 tahun tinggal di sini, baru tadi lihat TKP,” ungkapnya.

Sepengetahuannya, kerap ada truk keluar-masuk di TKP yang memuat tabung gas elpiji. “Saya tahu itu ada mobil keluar-masuk bawa gas. Masalah aktivitas di sana, saya nggak tahu. Karena memang tidak ada plang,” katanya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamanan Kota Denpasar, I Made Tirana mengatakan, dari hasil asesmen hingga sore ada 18 orang korban luka. Asesmen dilaksanakan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar bersama Polresta Denpasar, Tagana Denpasar dan PMI Denpasar.

Para korban seluruhnya mengalami luka bakar dan masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit yang tersebar di Denpasar dan Kabupaten Badung. "3 korban dirawat di RS Surya Husada Denpasar, 4 orang di RS Mangusada Badung, 8 orang di RS Prof IGNG Ngoerah Sanglah, 1 di RS Wangaya dan 2 orang di RS Bali Med," paparnya.

Menurut Made Tirana, biaya perawatan para korban luka bakar ini seluruhnya bakal ditanggung oleh sang pemilik gudang elpiji, yakni Sukojin. "Segala pembiayaan terhadap korban ditanggulangi sepenuhnya oleh pemilik gudang gas," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan gudang elpiji yang terbakar tersebut adalah gudang eceran milik CV Bintang Bagus Perkasa. Dikatakan Jansen, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan dan Bidang Labfor Polda Bali akan diterjunkan Senin (10/6) untuk memastikan penyebab kebakaran pada gudang tersebut.

Jansen menerangkan, beberapa orang berada di dalam gudang gas saat kebakaran terjadi dan langsung melompat keluar untuk menyelamatkan diri, meski sudah terkena luka bakar. Kondisi sejumlah korban meski nyawa berhasil diselamatkan, namun luka bakar yang didapat begitu parah hingga lapisan kulit terluar mengelupas dan gosong.

"Dari saksi yang kami ambil keterangan, melihat 6 sampai 7 orang keluar dan melompat dari gudang gas dalam keadaan luka bakar dan sekitar 5-10 menit kemudian dari dalam gudang gas keluar asap tebal. Setelah api membesar itulah kemudian diiringi suara ledakan tabung," katanya.

Besarnya kobaran api dari gudang gas tersebut merembet ke gudang distributor bahan bangunan milik PT Tratas Inti Bangunan yang berada di sebelah barat gudang gas. (mah/ian)

 

Foto tangkapan layar media sosial kebakaran gudang gas di Jalan Cargo Permai, Denpasar, pada Minggu 9 Juni 2024 pagi - BREAKING NEWS: Gudang Gas di Kawasan Cargo Permai Denpasar Terbakar, Warga Dengar Suara Ledakan
Foto tangkapan layar media sosial kebakaran gudang gas di Jalan Cargo Permai, Denpasar, pada Minggu 9 Juni 2024 pagi - BREAKING NEWS: Gudang Gas di Kawasan Cargo Permai Denpasar Terbakar, Warga Dengar Suara Ledakan (Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro)

Janggal, Kelihan Banjar Tak Boleh Masuk

SEJUMLAH kejanggalan muncul terkait “gudang” gas elpiji di Jalan Cargo Taman I, Denpasar yang terbakar, Minggu (9/6) pagi. Pasalnya, warga di seputar TKP tak mengetahui secara pasti aktivitas yang ada di dalam gudang tersebut lantaran pagar kerap tertutup rapat. Mereka hanya mengetahui ada truk yang memuat tabung elpiji keluar-masuk gudang. Namun, tak memasang plang identitas.

Kejanggalan lainnya yakni ketika Kelihan Banjar Adat Uma Sari, I Gusti Nyoman Sudana akan melakukan pengecekan di gudang tersebut. Kepada Tribun Bali, Sudana mengaku tak diperbolehkan masuk untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada 2-3 pekan yang lalu. Karyawan gudang berdalih kepada Sudana, hanya karyawan yang boleh masuk ke gudang tersebut.

“Termasuk ini (gudang gas). Saya sudah dua kali ke sini. Tidak dikasih masuk sama petugasnya. Alasannya, dia bilang, tidak bisa kecuali karyawan,” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di TKP.

Menindaklanjuti hal itu, pria yang merupakan pensiunan Polri tahun 2019 itu membahasnya dalam sebuah forum bersama prajuru banjar. Tak hanya itu, dirinya juga telah melaporkan hal tersebut kepada Bhabinkamtibmas setempat.

Namun, Sudana menyayangkan hal tersebut tak kunjung dapat diselesaikan. “Itu saya sampaikan ke prajuru. Ada apa. Ini yang belum bisa kita selesaikan. Ini juga sudah saya sampaikan ke Bhabinkamtibmas,” tuturnya.

Sempat bertugas di Ditpamobvit Polda Bali, Sudana menerangkan hal itu dilakukannya lantaran merasa terpanggil untuk menjaga situasi Kamtibmas di wilayahnya. Apalagi, kata dia, warga di Banjar Uma Sari cenderung heterogen. Sehingga, dirinya merasa perlu untuk melakukan pendataan.

“Kebetulan mantan polisi, saya merasa terpanggil untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah Uma Sari. Saya lakukan juga survei, sidak kepada penduduk pendatang. Saya lakukan sidak ini dengan Kadus. Karena di sini kan heterogen penduduknya. Untuk meminimalisir situasi,” katanya.

Sementara pantauan Tribun Bali, tampak sejumlah CCTV terpasang di seputar gudang tersebut. Setidaknya, ada 3 CCTV yang terpasang pada bagian depan gudang. 2 CCTV dipasang di dekat pagar, dan 1 CCTV lainnya terpasang pada bagian utara gudang. (mah)

KOBARAN API - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar saat memadamkan kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Taman Denpasar, Minggu (9/6). Dalam peristiwa itu, ada 18 korban terluka bakar.
KOBARAN API - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar saat memadamkan kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Taman Denpasar, Minggu (9/6). Dalam peristiwa itu, ada 18 korban terluka bakar. (ISTIMEWA)

 

Pertamina: Diduga Tempat Pengoplosan

PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan gudang Liquified Petroleum Gas (LPG) yang mengalami kebakaran di Jalan Cargo, Denpasar, diduga melakukan praktik pengoplosan karena bukan agen atau pangkalan resmi.

"Diduga tempat tersebut merupakan tempat praktik pengoplosan," kata Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Minggu (9/6).

Ia memastikan gudang yang mengalami kebakaran itu bukan agen atau pangkalan resmi setelah tim internal BUMN itu melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Dugaan pengoplosan gas itu menguat setelah tim menemukan tabung gas mulai ukuran subsidi tiga kilogram, 12 kg dan 50 kg di lokasi kejadian. Saat ini, BUMN minyak dan gas bumi itu sedang nunggu hasil investigasi dari aparat kepolisian terkait kebakaran yang melalap gudang tersebut.

Kejadian kebakaran gudang elpiji di Denpasar itu viral di media sosial, apalagi terjadi di tengah maraknya isu kelangkaan elpiji 3 kg bersubsidi. Tak pelak, peristiwa ini pun menjadi sorotan warganet, tak sedikit dari netizen menduga gudang penyimpanan gas tersebut merupakan salah satu tempat praktik pengoplosan gas elpiji subsidi 3 kg ke non subsidi 12 kg.

Saat disinggung mengenai izin operasional dan kegiatan yang berada di lokasi tersebut, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menyebut saat ini pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. "Masih dikoordinasikan," kata Jansen kepada Tribun Bali. (ant/ian)

 

Daftar Para Korban

1. Yoga Wahyu Pratama (24) pria asal Banyuwangi (RS Surya Husada)

2. M Umar Effendi (34) pria asal Banyuwangi (RS Surya Husada)

3. Edi (40) pria asal Banyuwangi (RS Surya Husada)

4. Wiri Sumardi (35) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

5. Ahmad Tamyis Mujaki (25) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

6. Danu Sembara (31) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

7. Suherminadi (47) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

8. Eko Budi Santoso (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

9. Robiaprianus Amput (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

10. Ernus (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

11. Yolla Aldy (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

12. Mohamad Sofyan (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

13.⁠ Yudis Aldyanto (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

14. Purwanto (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

15.⁠ Didik Suryanto (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

16. Katiran (RS Wangaya)

17. Yudi (RS Bali Med)

18. Dicky (RS Bali Med)

Sumber: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar (ian)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved