Berita Jembrana

JASAD Balita Cantik 10 Bulan Ditemukan Mengambang, Diduga Merangkak ke TKP & Tercebur di Jembrana 

Adalah balita cantik berusia 10 bulan yang tenggelam. Korban diduga merangkak ke arah TKP dan kemudian tercebur.

ISTIMEWA
Polisi saat melakukan olah TKP yang mengakibatkan seorang balita 10 bulan meninggal dunia, karena tenggelam di rumah warga Lingkungan/Kelurahan Pendem, Jembrana, Sabtu 8 Juni 2024. 

TRIBUN-BALI.COM - Warga di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Bali, digegerkan dengan peristiwa seorang balita ditemukan mengambang di tempat penampungan air di rumahnya, Sabtu 8 Juni 2024.

Adalah balita cantik berusia 10 bulan yang tenggelam. Korban diduga merangkak ke arah TKP dan kemudian tercebur.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut baru diketahui sekitar pukul 09.30 WITA, Sabtu 8 Juni 2024.

Bermula dari korban tidur bersama ayahnya, Ngurah P (31) di kamarnya. Tak lama kemudian, korban terbangun dan turun dari kasir tempat tidurnya tanpa disadari oleh sang ayah.

Korban lantas diduga menuju arah kanan atau penampungan air tersebut dengan cara merangkak. Tak disangka, korban lantas tercebur ke TKP yang merupakan bangunan rencana menjadi sepitenk.

Baca juga: MACET Usai 1 Arah, Dishub Denpasar Batalkan! Jalan Tamblingan Kembali Semula, Protes Warga Setempat

Baca juga: CUACA Buruk Sebabkan 6 Bencana Alam, Pohon Tumbang di Klungkung dan Jembrana!

Baca juga: RICUH di Nusa Penida, Arogansi WNA India ke Para Driver, Tak Mau Antre Foto di Pantai Kelingking!

Polisi saat melakukan olah TKP yang mengakibatkan seorang balita 10 bulan meninggal dunia, karena tenggelam di rumah warga Lingkungan/Kelurahan Pendem, Jembrana, Sabtu 8 Juni 2024.
Polisi saat melakukan olah TKP yang mengakibatkan seorang balita 10 bulan meninggal dunia, karena tenggelam di rumah warga Lingkungan/Kelurahan Pendem, Jembrana, Sabtu 8 Juni 2024. (ISTIMEWA)

Beberapa waktu setelahnya, kakek korban yang merupakan saksi kunci datang dari pasar.

Dan ketika memarkir sepeda motornya di sebelah selatan TKP, Gusti K (56) justru melihat cucunya atau korban sudah di dalam penampungan air tersebut dengan kondisi terapung.

Lantas saksi langsung mengangkat korban dari TKP dan berteriak kencang memanggil ayahnya. Saat itu kebetulan ayahnya masih tertidur di kamarnya.

"Jadi TKP itu genangan air. Diduga korban merangkak dari rumahnya menuju tempat tersebut," ungkap Kapolsek Kota Jembrana, Iptu Richard Damianus Pengan saat dikonfirmasi.

Iptu Richard menyebutkan, pasca kejadian tersebut pihak kepolisian telah melakukan olah TKP serta pemeriksaan medis. Tak ada yang mencurigakan dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Pihak keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi karena sudah menerima dengan ikhlas kejadian tersebut merupakan musibah," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved