Berita Badung
Badung Dapat Urutan ke-9 di Pembukaan Pesta Kesenian Bali, Bawakan Tema Pitra Yadnya
Pada pawai kali ini, Badung membawakan tema terkait dengan cerita gugurnya pahlawan asal Bali, I Gusti Ngurah Rai dan pelaksanaan upacara Ngaben.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Cerita mengisahkan perjuangan rakyat di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai melawan penjajah Belanda.
Di akhir cerita, I Gusti Ngurah Rai gugur dalam medan pertempuran.
"Jadi setelah cerita gugurnya I Gusti Ngurah Rai, kemudian disambung dengan rangkaian prosesi ngaben yang menggunakan lembu dan bade. Ada juga ditampilkan Baris Ketekok Jago yang juga sebagai bagian dari rangkaian upacara ngaben besar. Ini sebagai simbolik daripada kepahlawanan, atau merupakan hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan tokoh yang gugur atau diaben," beber mantan Camat Petang tersebut.
Mengenai properti bade dan lembu yang akan digunakan, lanjut Sudarwitha, hanya dibuat mirip, namun tidak memasukkan unsur-unsur sakral sebagaimana bade dan lembu untuk upacara.
"Tampilan bade dan pawai dibuat memang untuk suguhan pawai, bukan untuk upacara sesungguhnya. Jadi akan mirip dengan bentuk yang sesungguhnya, tapi memang ada bagian-bagian yang memang tidak dimasukkan seperti bade dan lembu utuh. Jadi tidak sakral," tegasnya.
Sementara terkait dengan pengaturan waktu display saat pawai berlangsung, kata Sudarwitha, memang diatur beberapa menit per kontingen.
Namun demikian, karena tahun ini pembukaan difokuskan pada pawai, kemungkinan akan terjadi penyesuaian-penyesuaian.
"Kalau tahun-taun sebelumnya, pembukaan juga berfokus adanya sendratari setelah pawai. Tapi sekarang sesuai dengan keputusan terakhir, difokuskan hanya saat pawai pembukaan saja," imbuhnya. (*)
Kumpulan Artikel Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.