Sponsored Content

Cepat Kembali Aktivitas Pasca Operasi Tumor Kandungan: Laparoskopi Menjawab Ketakutan Para Perempuan

Di era penerapan nilai SDGs dengan point kelimanya yaitu kesetaraan gender, sudah tidak jarang bagi kita untuk melihat seorang wanita dalam usia.

ISTIMEWA
Organ kewanitaan - Salah satu penyakit yang menjadi ketakutan, bagi para perempuan tumor atau gangguan kandungan. Bayangan akan operasi dengan luka jahitan, hingga lebih dari 10 sentimeter tak lepas. 

Laparoskopi juga merupakan salah satu metode yang berhasil membuat para dokter dapat melakukan tindakan dengan lebih cepat dan akurat. Tidak perlu lagi adanya ketakutan pada para apasien.

Ia menjelaskan laparaskopi berbeda dengan operasi konvensional (laparotomi) dengan luka yang lebih besar. Karena metode ini biasanya hanya membutuhkan sayatan sekitar 0,5 hingga satu sentimeter.

“Metode ini biasanya dapat dilakukan juga pada pasien yang mengalami gangguan di rongga perut, tidak hanya tumor kandungan. Contoh gangguan atau tumor pada organ kandungan misalnya mioma atau benjolan di rahim dan kista di indung telur,”urainya.

Dokter Robert, yang juga pernah mendapatkan pendidikan laparoskopi dan berkesempatan bekerja di rumah sakit di Singapore memaparkan, secara garis besar ada 2 jenis prosedur laparoskopi, tergantung dari tujuannya, apakah untuk diagnosis ataupun untuk pengobatan (terapeutik).

Contoh laparoskopi diagnostik, biasanya untuk memeriksa saluran indung telur pada kasus infertilitas atau sulit hamil, dan bisa juga untuk biopsi atau pengambilan sampel jaringan pada kasus kecurigaan ke arah keganasan/kanker.

Yang kedua adalah laparoskopi terapeutik atau untuk pengobatan, contohnya untuk sterilisasi pada wanita, penanganan hamil ektopik atau di luar kandungan, kistektomi atau pengangkatan kista di ovarium, tindakan pengangkatan mioma di rahim, serta tindakan histerektomi atau pengangkatan rahim.

"Di luar negeri, lebih dari 90 persen kasus dilakukan menggunakan laparoskopi, merujuk pada jurnal medis Minimally Invasive Specialists and Rates of Laparoscopic Hysterectomy pada 2015. Di Singapura waktu saya dulu bekerja, juga sama angka nya,” ungkap alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved