Kebakaran di Bali

Jenazah Kakak Beradik Korban Kebakaran Gudang Elpiji Denpasar Disambut Tangis Ratusan Orang

Jenazah Kakak Beradik Korban Kebakaran Gudang Elpiji Denpasar Disambut Tangis Ratusan Orang

istimewa
Jenazah Kakak Beradik Korban Kebakaran Gudang Elpiji Denpasar Disambut Tangis Ratusan Orang 

TRIBUN-BALI.COM - Viral di media sosial TikTok, ratusan kerabat kakak beradik korban kebakaran gudang elpiji di Denpasar disambut isak tangis.

Kedua korban kebakaran gudang elpiji itu bernama Petrus Jewarut alias Ernus dan Robiaprianus Amput atau Robi.

Setelah meninggal dunia, kedua jenazah korban kebakaran gudang elpiji itu dibawa pulang ke kampung halamannya di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Dimana Sukojin? 7 Orang Tewas, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kebakaran Gudang Elpiji di Denpasar

Kedua karyawan gudang elpiji itu disambut tangis ratusan kerabat setelah diturunkan dari mobil jenazah.

Sesaat kemudian, jenazah diterima secara adat oleh beberapa tokoh, lalu dibawa ke rumah duka.

Selama prosesi adat suara tangisan keluarga terus bergema, mereka seolah tak percaya kedua kakak beradik itu meninggal hanya berbeda sehari.

Selain itu, keduanya juga meninggal dengan cara yang tragis.

Baca juga: Sukojin Pemilik Gudang Elpiji yang Kebakaran di Denpasar Belum Muncul, Ini Daftar 7 Korban Tewas

Menurut data RSUP Prof Ngoerah Denpasar,  Ernus berjenis kelamin laki-laki dan berusia 31 tahun.

Ernus dilaporkan menghembuskan napas terakhir pada Selasa, 11 Juni 2024 sekitar pukul 21.30 Wita dengan kondisi luka bakar 80 persen.

Sementara itu, Robiaprianus Amput yang diketahui merupakan adik korban Ernus meninggal dunia pada Rabu, 12 Juni 2024 pukul 10.30 Wita

Robiaprianus diketahui berusia 23 tahun dan meninggal dengan luka bakar 87 persen.

Kerabat korban kebakaran, Bernat mengungkapkan bahwa keduanya adalah kakak beradik berdasarkan informasi dari penuturan keluarga.

Nahasnya, keduanya bekerja di lokasi yang sama.

 “Tapi saya tidak tahu kronologi bagaimana. Saya tahu kalau kakak sudah meninggal dunia pertama kali, saya dapat informasi jam 21.00 malam.

Maka saya langsung datang ke forensik. Kami sampai pagi berangkat ke sini jam 11.00 ke bandara dan jadwal keberangkat jam 15.30 sore,” kata Bernat saat ditemui di Forensik RSUP Prof Ngoerah pada, Rabu 12 Juni 2024.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved