Berita Denpasar

Selamat Jalan Yolla, Korban Tewas ke 11 di Kasus Kebakaran Gudang LPG Denpasar, Belum Ada Tersangka?

Selamat Jalan Yolla, Korban Tewas ke 11 di Kasus Kebakaran Gudang LPG Denpasar, Belum Ada Tersangka?

ISTIMEWA
Ilustrasi 

Belum Ada Tersangka 

Hampir sepekan peristiwa kebakaran gudang LPG di Jalan Kargo Denpasar ini telah berlangsung.

Namun, hingga saat ini Polresta Denpasar belum menetapkan satu pun tersangka.

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Pandjaitan sebelumnya, bahwa proses penyelidikan kasus kebakaran itu masih berlangsung.

Mantan Kapolresta Denpasar itu menyebutkan pemilik gudang LPG, Sukojin telah diperiksa.

Nyoman Parta Geram

Anggota DPR RI, I Nyoman Parta pun meminta kasus kebakaran gudang LPG diusut tuntas.

Apalagi saat ini kondisi sungguh ironi dimana terjadi kelangkaan LPG 3 Kg, sementara dikabarkan ada pengoplosan yang jelas-jelas merugikan. 

Parta menduga ada puluhan titik pengoplos Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji di Bali.

Hal ini disampaikannya seusai melakukan pertemuan dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DPC Bali di Jalan Kepundung, Denpasar, Selasa (11/6).

Tak tanggung-tanggung, jumlah dugaan pengoplos elpiji itu dikatakan mencapai 21 titik yang tersebar di Bali. Bahkan, Parta mengaku telah mengantongi sejumlah data terkait dugaan pengoplosan elpiji di Bali.

Data titik dugaan pengoplosan elpiji juga telah disampaikan Parta kepada pihak Pertamina di pusat. Kendati demikian, Parta menuturkan data yang dikantonginya tersebut perlu diverifikasi kembali kepada pihak terkait.

“Saya dapat informasi ada 21 titik tempat pengoplosan. Cuma kan harus diverifikasi. Beberapa data ada saya simpan. Saya juga sudah kirim ke Pertamina pusat,” ungkapnya kepada Tribun Bali.

Parta memandang pengoplosan elpiji ini dapat merugikan negara. Sebab, elpiji subsidi 3 kg yang seharusnya untuk masyarakat, tak dapat tersalurkan lantaran ulah para pengoplos.

Selain itu, pengoplosan elpiji dinilai Parta juga dapat merusak iklim usaha. Skenarionya, dalam usaha di bidang yang sama, namun menggunakan elpiji yang berbeda. Satu usaha menggunakan elpiji resmi Pertamina, sementara usaha lainnya menggunakan elpiji oplosan dengan harga yang terpaut cukup jauh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved