Berita Gianyar
Pelukis Peraih Rekor MURI, Irjen Pol Dwilaksana Gelar Pameran di Museum Arma Ubud, Simak Beritanya!
Sehingga kemerdekaan dalam melepaskan ide dan gagasan pada kanvasnya menggelontor tanpa ada kompromi atau permisi pada teori-teori seni apapun di luar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pameran lukis di Museum Arma Ubud, Gianyar, Bali selama beberapa hari ke depan akan menampilkan karya lukis dari Kepala Sespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol Prof Chryshnanda Dwilaksana.
Pameran lukis tunggal bertajuk taksu (bahagia sehat jiwa raga) itu dibuka, Rabu 3 Juli 2024.
Diketahui, Irjen Pol Dwilaksana juga telah mengantongi rekor MURI sebagai perwira tinggi Polri dengan karya lukis terbanyak.
Pameran dengan tema Taksu ini akan berlangsung sampai hingga 14 Juli 2024. Dalam setiap goresan gambar ini, terdapat refleksi jiwa Irjen Pol Dwilaksana.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Irjen Pol Dwilaksana merupakan seorang seniman yang memiliki imajinasi kreatif.
Selain menawarkan karya yang indah, tentunya pameran ini akan berkesan lain dari pameran biasanya.
Baca juga: 3 Tersangka Tega Paksa Gadis 14 Tahun Berhubungan Badan, Kasus TPKS Dilimpahkan Ke Kejari Jembrana
Baca juga: KASUS Ulah Pati Meningkat, PHDI Bali: Butuh Edukasi Kesehatan Mental, Spiritual Bukan Alasan!

Sebab, Irjen Pol Dwilaksana merupakan Jendral Polisi Bintang Dua dan menjabat sebagai Kasespim (Kepala Sekolah Kepemimpinan ) Polri yang masih aktif.
Di tengah kesibukan sebagai abdi negara, juga aktif di berbagai komunitas-komunitas seni di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, kali ini meluas ke Bali.
Karya yang ditampilkan dalam pameran ini sebanyak 135 lukisan, dengan berbagai ukuran yang terdiri dari 45 lukisan konvensional dan 90 lukisan kecil sebagai katartik cuilian jiwa.
Sebuah keyakinan yang begitu tinggi untuk menanam, dan menyemai di kanvas-kanvas jiwanya menjadikan kutub, magnet yang kuat, untuk menarik positivisme kehidupan dan menghidupi.
Alam semesta beresonansi pada setiap pemikiran-pemikirannya. Dunia yang luas berada pada bentangan kanvas kosongnya, Irjen Pol Dwilaksana memahami bahwa seni adalah media berpikir bukan cara melukis.
Sehingga kemerdekaan dalam melepaskan ide dan gagasan pada kanvasnya menggelontor tanpa ada kompromi atau permisi pada teori-teori seni apapun di luar sana.
Kepala Sespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol Prof Chryshnanda Dwilaksana mengatakan, seni menjadi tanda karya manusia yang memiliki taksu atau jiwa imajinasi dan hati.
Karya yang dibuat dengan sepenuh hati akan mentransformasikan jiwanya menjadi karya jiwa. "Di dalam karya ini ada jiwa, Taksu, yang dapat ditangkap dalam dialog jiwa," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan indera, fenomena ditangkap menjadi makna di balik yang nampak dalam rupa. Dari situ, getar-getar dawai rasa menggerakkan hati, dari mata turun ke hati dan dari hati muncul imajinasi.
"Jiwa menuntun rasa, sehingga mampu menelusuri relung-relung karya dan lorong-lorongnya untuk
dapat merasakan, memahami apa yang dirasa, dipikirkan sebagai refleksi jiwa," ujar Irjen Pol Dwilaksana. (*)
MURI
Museum Arma
Ubud
pelukis
Kepala Sespim Lemdiklat Polri
Irjen Pol Dwilaksana
seniman
pameran
lukisan
Gianyar Tempati Posisi Kedua Alih Fungsi Lahan, Pemkab Bantah Penyusutan Lahan Persawahan |
![]() |
---|
Satpol PP Gianyar Bali ‘Bersih-Bersih’ Money Changer Nakal, Arianta: Kita Telusuri Izinnya |
![]() |
---|
Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Ubud Bali Tanam Jagung Di Lahan 15 Are |
![]() |
---|
Mudahkan Pekerja Migran Urus Data, Pemkab Gianyar Bali Luncurkan Sistem Sigap |
![]() |
---|
Lindungi Anak Dari Penyakit Menular, Gianyar Bali Gencarkan BIAS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.