Pilkada Bali 2024
PILKADA Bali 2024! Makan Bareng dengan Koster, De Gadjah: Tunggu Kejutan yang Akan Terjadi!
Untuk rekomendasi dan keputusan terkait Pilgub Bali, De Gadjah mengatakan, pihaknya menyerahkan rekomendasi ke pusat.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terkait pertemuannya dengan Koster, De Gadjah mengatakan hal itu hanya ajang silaturahmi dan diskusi.
"Kami hanya silahturahmi dan diskusi," katanya. Hal itu dilakukan, karena Prabowo mengajarkan kadernya untuk politik bersatu.
Untuk rekomendasi dan keputusan terkait Pilgub Bali, De Gadjah mengatakan, pihaknya menyerahkan rekomendasi ke pusat.
Dirinya juga menyebut untuk saat ini suasana masih cair. Dan saat ini untuk di pusat pun masih berjalan alot.
"Masih cair. Kami serahkan di pusat," katanya. De Gadjah pun meminta untuk menunggu kejutan yang akan terjadi.
Baca juga: PDIP Bakal Lawan Kotak Kosong di Pilgub Bali 2024, Koster Temui De Gadjah, Sinyal Berduet?
Baca juga: Bertemu 4 Mata, Koster dan De Gadjah Bahas Pilkada 2024, Mau Jadi Pasangan di Pilgub Bali?

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster, mulai intens melakukan komunikasi politik dengan Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, dengan semakin dekatnya perhelatan Pilkada 2024.
Bahkan Koster dan De Gadjah diketahui melakukan pertemuan empat mata di sebuah rumah makan di kawasan Renon, Denpasar, Kamis (4/7/2024).
Tujuan pertemuan keduanya untuk menyamakan persepsi dan kebersamaan dalam bingkai membangun Bali.
Dengan mulai terjalinnya komunikasi politik kedua pimpinan partai tersebut, ini menjadi sinyal menguatnya PDIP dan Gerindra akan berkoalisi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024.
PDIP dan Gerindra bersama partai-partai lain dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpotensi bersatu dalam Koalisi Merah Putih.
Dengan demikian, Koster yang kemungkinan besar akan tetap diusung PDIP sebagai calon gubernur bakal melawan kotak kosong di Pilgub Bali 2024.
Pasalnya, De Gadjah yang sebelumnya sempat digaung-gaungkan akan diusung Gerindra bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) kemungkinan besar batal menjadi penantang.
Dalam pertemuan di Renon, Koster dan De Gadjah ngobrol santai secara kekeluargaan sembari menikmati hidangan makan siang.
Kedua pimpinan partai politik di Bali ini menyamakan persepsi membangun Bali, menjaga momentum pemulihan dan bangkitnya pariwisata pasca Pandemi Covid-19, serta perekonomian Bali.
Selain itu juga membicarakan Pilkada serentak 2024 yang baru pertama kali dilaksanakan agar berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses.
Soal kerjasama politik dalam Pilkada 2024, mereka sepakat diserahkan kepada proses dan mekanisme internal masing masing partai di tingkat pusat, dengan prinsip saling menghormati.
Apakah Koster akan berduet dengan De Gadjah di Pilgub Bali 2024? Sampai saat ini keduanya masih menunggu kebijakan dan keputusan DPP Partai.
“Semoga yang dikeluarkan adalah keputusan terbaik untuk Bali,” ucap Wayan Koster yang disetujui juga oleh De Gadjah.
Keduanya sepakat agar jajaran partai di semua tingkatan bersabar menunggu keputusan induk partai, sambil terus melakukan komunikasi politik, menjaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan agar Bali tetap harmonis dan indah.
Sebelumnya, Koster juga mengaku telah melakukan komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diisi Gerindra, Golkar, dan partai lainnya.
Politikus asal Desa Sembiran, Buleleng, ini mengungkapkan PDIP Bali telah menjalin komunikasi dengan Gerindra maupun Golkar.
Menurutnya, sekarang tergantung pada masing-masing DPP partai tersebut.
“Dengan Gerindra sudah, dengan Golkar sudah. Semua itu tergantung tingkat atas. Kita kan di bawah tinggal menunggu keputusan,” katanya.

Koster juga mengklaim bahwa komunikasi dengan KIM di Bali juga lancar. Dikatakan, semua ini dilakukan demi Bali bersatu.
Jika PDIP sepakat koalisi dengan KIM yang maka sudah pasti PDIP sing ade lawan di Pilgub 2024.
Terkait potensi PDIP melawan kotak kosong di Pilgub 2024, Koster belum mau berspekulasi terlalu jauh.
"Saya kira kan masih berjalan ini. Belum tahu juga apakah sampai waktu pendaftaran memang tidak ada pasangan lain," kata Koster.
Dia pun mengatakan semuanya harus berjalan secara alamiah sesuai dinamika pada masing-masing internal partai.
Kubu PDIP sendiri sudah terang benderang menginginkan Pilgub 2024 nanti hanya menghadirkan satu pasangan calon (paslon) dari partai moncong putih.
Dengan kata lain, PDIP tidak punya lawan alias hanya akan melawan kotak kosong. Sinyal ini disampaikan politikus senior PDIP, I Nyoman Parta, belum lama ini.
“Ya kalau KIM sudah mendukung calon PDI Perjuangan, itu artinya kotak kosong,” kata Anggota DPR RI ini.
Parta terang-terangan mengajak partai politik di Bali yang tegabung dalam KIM Plus untuk mendukung paslon yang diusung oleh PDIP pada Pilgub Bali 2024.
“Jadi saya mengajak KIM agar mendukung calon PDI Perjuangan,” ungkapnya.
Pertimbangannya, Pilkada menjadi lebih mudah dan damai bila KIM mau mendukung paslon yang diusung oleh PDIP.
Sementara dari sisi penyelenggara, KPU disebut tak perlu mengeluarkan banyak dana bila skenario tersebut terjadi.
Pun soal aparat keamanan, dikatakan tak perlu sibuk dan bekerja lebih banyak dalam pengamanan.
“Biar Pemilu lebih gampang, terus lebih damai, KPU tidak perlu banyak mengeluarkan uang, aparat keamanan tidak perlu sibuk. Jadi irit kan,” jelasnya.
Bahkan, masyarakat umum disebut lebih tenang dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari.
“Masyarakat bisa tenang ngalih gae (mencari kerja),” imbuhnya.
Selain itu, katanya, demi menjaga situasi Kamtibmas di Bali agar tetap kondusif yang dipicu persoalan politik.
Parta mengaku tak menginginkan terjadi ketegangan pada Pilkada. Sebab, perhelatan Pilpres dikatakan baru saja usai.
Keinginan kubu PDIP agar partai yang tergabung dalam KIM Plus bergabung dan mendukung paslon PDIP berpeluang besar terwujud di Pilgub Bali.
Penyebabnya, KIM Plus hingga saat ini belum bisa memastikan paslon yang akan diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.
Awalnya, KIM Plus memunculkan pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Made Muliawan Arya alias De Gadjah untuk Pilgub Bali 2024.
Pasangan yang diberi nama paket Mantra-Mulia ini telah dideklarasikan oleh KIM Plus usai menggelar rapat konsolidasi, 24 Mei 2024 lalu.
Namun paket Mantra-Mulia ini tidak jelas alias gabeng. Hingga saat ini Rai Mantra belum pernah menyatakan kesiapannya untuk maju di Pilgub 2024 bersama KIM Plus.
Informasi yang dihimpun, Rai Mantra yang sudah terpilih sebagai Anggota DPD RI Dapil Bali pada Pemilu 2024, enggan kembali berkontestasi di Pilgub Bali.
Setelah paket Mantra-Mulia meredup, kemudian muncul pasangan Letjen I Nyoman Cantiasa dan De Gadjah. Poster-poster Cantiasa-De Gadjah ramai beredar di media sosial.
Namun hingga saat ini, Cantiasa juga belum pernah menyampaikan secara terbuka keinginannya untuk maju dalam perhelatan Pilgub Bali 2024. (sup)
Ditetapkan Sebagai Paslon Terpilih, Jaya-Wibawa Akan Rangkul Paslon Abdi Bangun Denpasar |
![]() |
---|
Sutjidra - Supriatna Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Buleleng 2024 |
![]() |
---|
Adi-Cipta Tak Hadir Saat KPU Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Badung Terpilih |
![]() |
---|
KPU Tetapkan Pemenang Pilkada Serentak 2024, Agus Mahayastra Absen, Tagel Siap Hadir |
![]() |
---|
Besok, KPU Gianyar Tetapkan Agus Mahayastra dan AA Gede Mayun Sebagai Pemenang Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.