Kebakaran di Bali

Damkar Badung Kesulitan Dapatkan Suplai Air Dalam Padamkan Kebakaran di TPST Samtaku

Satu regu Damkar Badung berjumlah sekira 40 orang masih berusaha melakukan pendinginan

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Petugas Damkar Badung tengah melakukan proses pendinginan di dalam gudang pengolahan sampah di TSTS Samtaku Jimbaran - Damkar Badung Kesulitan Dapatkan Suplai Air Dalam Padamkan Kebakaran di TPST Samtaku 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Proses pendinginan tengah berlangsung dan dilakukan petugas Damkar Badung terhadap kebakaran di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Jimbaran.

Satu regu Damkar Badung berjumlah sekira 40 orang masih berusaha melakukan pendinginan agar api tidak muncul kembali dari tumpukan sampah di gudang pengolahan TPST Samtaku.

“Untuk kesulitannya kita kekurangan alat berat jenis beko untuk mengurai sampah yang tertumpuk di gudang, dan suplai air karena di daerah Badung Selatan untuk hydrant yang ada agak kecil air yang keluarnya,” ujar Danru II Damkar Badung Selatan, Putu Suyasna, Rabu 17 Juli 2024 saat ditemui di lokasi kebakaran.

Disinggung target hingga pukul berapa proses pemadaman kebakaran di TPST Samtaku ini, pihaknya menyampaikan tidak bisa dipastikan selesai jam berapa.

Baca juga: Warga Bangli Kaget Dengar Teriakan Pekak Merta, Lihat Kepulan Asap, Damkar Turunkan 2 Unit Armada

“Kita belum bisa memastikan sampai jam berapa, upaya penanganan sampai selesai kita targetkan karena tergantung suplai air. Kami akan tetap bekerja sampai tuntas,” imbuhnya.

“Ini proses pendinginan, nyala api sudah tidak ada lalu pendinginan lalu kita urai padamkan total. Kita pastikan hari ini padam. Petugas kurang lebih 40 personel kita kerahkan,” sambung Suyasna.

Disinggung apa saja yang terbakar pihaknya mengatakan bahwa yang terbakar itu pastinya sampah-sampah (tumpukan sampah yang akan dipilah dan diolah) dan mesin-mesin pemilah sampah yang di dalam gudang.

Selain menerjunkan 40 personel dan 11 unit mobil Damkar Badung dari lima pos yang ada, pihaknya juga menurunkan alat SCBA atau Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) atau suatu alat pelindung pernapasan.

“Personel yang melakukan pemadaman menggunakan alat SCBA karena kendala asap tebal di lokasi, jika tidak menggunakan itu berisiko keracunan gas karbon karena asapnya tebal,” papar Suyasna.

Ia menambahkan kalau terlalu lama kita menghirup gas karbon di dalam sana kita bisa pingsan.

Sekitar enam personel menggunakan SCBA masuk ke dalam areal gudang pengolahan sampah agar maksimal kita dalam menangani kebakaran, kalau tanpa SCBA kita hanya bisa 10 menit di dalam sana dan saling bergantian.

“Personel yang memakai SCBA itu juga dibantu personel lain tanpa SCBA agar lebih cepat penanganannya tapi bergantian maksimal 10 menit di dalam sana,” ucapnya.(*)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved