Jumlah Siswa Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Denpasar Naik Pada Tahun Ajaran 2024/2025

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepala Sekolah SLB 2 Denpasar, Ni Wayan Rapianti paparkan untuk saat ini jumlah siswanya sebanyak 84 orang dari SD, SMP dan SMA.

Dari jumlah tersebut didominasi siswa tuna rungu dan tuna grahita.

“Untuk seleksi mereka ke SLB salah satu syaratnya mereka membawa surat keterangan dari psikolog untuk yang tuna grahita untuk tuna rungu itu surat keterangan dari dokter THT,” jelas Rapianti, Selasa 16 Juli 2024.

Syarat untuk bersekolah di SLB, siswa dengan tuna grahita yakni dengan IQ 80 ke bawah.

Baca juga: SLB di Bali Kekurangan Guru Mata Pelajaran dan Keterampilan, Suryawan: Berat Sekali Pekerjaan Mereka

Ia pun mengakui jumlah siswa dengan tuna grahita saat ini membludak.

Sehingga tantangan guru yang mengajar yakni harus mempelajari tuna grahita dan tuna rungu.

“Mau tidak mau mereka harus belajar tentang tuna grahita itu. Untuk tuna grahita karena IQ-nya di bawah jadi kesabaran saja sih kita sabar. Sekarang kita ajarkan tidak sampai besok, nanti satu jam saja sudah mereka gak ingat, ulang lagi,” bebernya.

“Di SD itu rombelnya hanya 2, itu kita menerima, waktu ini lebih dari 5 rombel berarti untuk guru kita siasati, satu guru tugasnya 2 rombel pagi siang karena kita kekurangan guru,” paparnya.

Peningkatan tuna grahita di SD SLBN 2 Denpasar diakui Rapianti meningkat hingga 100 persen.

Sedangkan jumlah tenaga guru sebanyak 32 orang.

Pelajarannya hampir sama seperti sekolah reguler ada pengetahuan umum, hanya saja SPB lebih cenderung ke hal khususnya.

Misalnya untuk tuna grahita bina diri dan untuk tuna rungu bina wicara.

Kumpulan Artikel Denpasar