Akhirnya Dapat 1 Siswa Baru, SDN 4 Pucaksari Buleleng Minim Pendaftar

SDN 4 Pucaksari yang sebelumnya tidak mendapatkan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025, akhirnya mendapatkan seorang siswa.

istimewa
Kepala Sekolah SDN 4 Pucaksari, I Ketut Dipayana - Kepsek SDN 4 Pucaksari Buleleng Tak Pungkiri Minimnya Siswa Akibat Kerusakan Akses Jalan 

Pihaknya juga sempat melakukan pemetaan dan sosialisasi PPDB di wilayah Desa Titab. Namun masyarakat sekitar merasa enggan, karena masalah kerusakan jalan.

“Sehingga dari hasil pemetaan kami, hanya ada satu orang yang akhirnya mendaftar di sini. Dan mendaftarnya itupun juga setelah PPDB berlangsung. Tapi kami tetap harus menerima itu, karena yang bersangkutan merupakan anak usia sekolah,” katanya.

Mengenai kerusakan jalan tersebut, lanjut Dipayana, sudah diketahui sejak tahun 2019. Pihaknya tidak memungkiri banyak masyarakat yang telah mengeluh ihwal kerusakan jalan ini.

“Waktu tiang sempat tanya ke orang tua kenapa tidak ke SDN 4 Puncaksari, mereka alasannya kerusakan jalan,” ucapnya.

Diakui jika pihaknya sempat menyampaikan tentang kerusakan jalan ini melalui musdes di Puncaksari. Namun pada Musyawarah Desa (Musdes) tersebut, dikatakan akan dikaji.

Kendati siswa yang dimiliki jumlahnya sedikit, Dipayana tetap berupaya semaksimal mungkin agar sekolah yang dia pimpin dikenal masyarakat.

Salah satu upayanya adalah dengan ikut serta dalam berbagai perlombaan.

“Harapan ke depan, ingin dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari masyarakat, bagaimana mereka mau mendukung pendidikan di sini. Ke dua, akses kami ke sekolah itu agar bisa lebih baik. Sehingga ke depan dapat lebih menarik anak-anak untuk sekolah di sini,” tandasnya. 

Koordinasi dengan Para Pihak

Sekretaris Dewan Pendidikan Buleleng, Dr. I Made Bagus Andi Purnomo mengatakan, Pemerintah Daerah harus tetap hadir dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Sehingga ke depan, SDN 4 Pucaksari dapat diminati masyarakat dan tetap mampu beroperasi. Terlebih sekolah sudah tidak kekurangan tenaga pendidik.

“Saya amati potensi sekolah ini sangat bagus. Sekolah ini sudah masuk program sekolah penggerak.

Tenaga guru pun sudah mencukupi. Dari awalnya hanya tiga orang, tahun ini mendapatkan tambahan guru PPPK dari Jawa dan Bengkulu sejumlah lima orang guru,” papar dia.

Pihaknya mendorong sekolah dapat berkoordinasi dan berkonsultasi intens dengan para pihak.

Mulai dari kepala desa atau perbekel, kepala banjara tau dusun setempat sehingga kedepan mampu menerima siswa dengan jumlah yang lebih banyak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved