Pilkada Bali 2024

Koster-Ace Masih Tunggu Rekomendasi PDIP, Putra Cok Ace Disebut Gabung KIM Plus di Pilkada Gianyar

Koster-Ace Masih Tunggu Rekomendasi PDIP, Putra Cok Ace Disebut Gabung KIM Plus di Pilkada Gianyar

Istimewa
5 Tahun Kepemimpinan Koster dan Cok Ace, ASN hingga Non ASN Berikan Apresiasi dan Penghargaan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Setelah gagal meminang Profesor Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Cok De dari Puri Agung Ubud, yang juga adik mantan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.

Rupanya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus  masih intens menjalin komunikasi dengan Puri Agung Ubud.

Diketahui, gagalnya KIM Plus meminang Cok De dikarenakan tidak direstui oleh Cok Ace.

Sebab Cok Ace ingin Cok De fokus pada bidangnya masing-masing.

Baca juga: Surat Sakti PDIP ke Giri Prasta di Pilgub Bali? Bintang Puspayoga Dikabarkan Jadi Pendamping

Dimana dalam persaudaraan Puri Agung Ubud, Cok De bertugas di bidang ekonomi, di samping juga melayani umat dalam hal sarana upakara, seperti membuat bade, lembu hingga barong.

Cok De sendiri juga merupakan dosen ekonomi di Universitas Udayana. 

Disisi lain, Cok Ace saat ini sedang menunggu rekomendasi dari PDIP dimana, namanya diusulkan berpasangan dengan Wayan Koster (Koster-Ace) untuk Pilgub Bali 2024.

Baca juga: Paparkan 100 tahun Pembangunan Bali, Wayan Koster: Populasi Berkurang, Nyoman Tinggal 18 Persen

Namun berdasarkan informasi, Rabu 31 Juli 2024, koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem itu justru berhasil menggaet anak dari Cok Ace, yakni Cokorda Gede Bayu Putra Sukawati yang akrab disapa Coktra.

Juru Bicara KIM Plus, I Wayan Tagel Arjana saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Dengan penuh semangat ia menyampaikan bahwa Tim KIM Plus sudah beberapa kali melakukan komunikasi dengan Coktra dan orang kepercayaannya. 

"Dari komunikasi itu, beliau menyatakan siap maju melalui kendaraan KIM," ujar Tagel, Ketua Gerindra Gianyar itu.

Politikus asal Desa Kedewatan, Ubud ini menerangkan bahwa masuknya Coktra ke KIM Plus, tidak mengendarai partai.

Namun masuk sebagai tokoh independen.

Meski demikian, kata Tagel, Coktra tetap harus mengikuti survei elektabilitas seperti calon-calon KIM Plus lainnya.

"Pada intinya semua peluang terbaik dicoba. Sesuai kesepakatan di KIM, siapapun yang maju akan didukung penuh," ujarnya.

Diketahui bahwa saat ini survei elektabilitas yang dilakukan KIM Plus terhadap lima tokoh telah berjalan.

Karena itu, Coktra akan masuk dalam survei tahap ke 2.

"Sekali lagi, politik itu bersifat dinamis, semua bakal calon memiliki peluang yang sama dan tergantung hasil survei tahap 2 nanti," jelasnya

Cok Ace dalam wawancara bersama Tribun Bali beberapa waktu lalu di Ubud, menegaskan bahwa dirinya memang tidak merestui adiknya, Cok De untuk maju di Pilkada 2024.

"Saya sudah menyatakan sikap saya, saya tidak mendorong adik saya maju. Kenapa saya tidak mendorong, adik saya masih kita perlukan. Kami bertiga sudah memiliki pembagian job yang ketat sekali,” 

"Kakak mengurusi Puri dengan budayanya, adik mengurusi ekonomi bahkan semua perusahaan kita adik saya yang urus. Saya yang di politik dan asosiasi. Saya tidak setuju dan tidak mendorong adik saya untuk terlibat di politik praktis,” ujarnya kala itu.

Namun saat itu, Cok Ace juga menyinggung soal anak dan keponakannya.

Dalam hal ini ia mendukung mereka untuk ikut dalam perpolitikan, namun tidak untuk saat ini.

"Untuk nanti tunggu lah anak-anak kami, berlima nanti siapa di antaranya yang tertarik terjun ke politik.

Biar anak-anak yang meneruskan. Kalau adik dari segi usia juga tidak memungkinkan,” ujar Cok Ace belum lama ini. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved