Berita Nasional
Ada yang Lahap, Ada yang Tak Mau, Simulasi Makan Bergizi Gratis di Sekolah
Gerakan Makan Bergizi (dulu makan siang gratis) merupakan program yang digagas presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin
TRIBUN-BALI.COM - Simulasi Gerakan Makan Bergizi (GMB) gratis digelar di SD Negeri Sukasari 4 dan 5, Kota Tangerang, Banten, Kamis (1/8). Beragam ekspresi ditunjukkan siswa-siswi. Ada yang antusias, ada pula yang menolak makan.
Gerakan Makan Bergizi (dulu makan siang gratis) merupakan program yang digagas presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Di SD Negeri Sukasari 4 dan 5, setiap murid mendapat satu porsi makan yang berisi nasi putih, sayur capcay dan telur puyuh, serta lauk ayam semur dan tahu.
Setiap porsi makanan juga dilengkapi tiga potongan kecil buah pepaya. Makanan itu dibagikan ke para siswa pada pukul 11.30 WIB. Sebelumnya, saat jam istirahat pertama pada pukul 10.00 WIB, setiap siswa diberi satu kotak susu putih.
Siswa kelas 3 SD Negeri Sukasari 4 bernama Muhammad Al Ghanni tak bisa menyembunyikan rasa senangnya mendapat makanan. Ghanni tampak sangat lahap saat menyantap sayur dan lauk pauk yang disajikan dalam kotak makan berwarna hijau itu.
Baca juga: Jokowi: Keamanan Data Penting! Tak Mau Rakyat Jadi Korban Keuangan Digital, Belajar Kasus Peretasan
Baca juga: Hubungan PBNU-PKB Kian Memanas, Eks Sekjen Sebut Cak Imin Lemahkan Dewan Syura
Sampai-sampai, Ketua Tim Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) Taviota Bay yang hadir dalam simulasi tersebut tertawa melihat Ghanni makan dengan lahap. "Mantap ya makannya. Enak ya, enak," ujar Taviota sambil mengelus punggung Ghani.
Taviota lantas meminta Ghanni untuk menunjukan ibu jarinya sebagai tanda bahwa makanan tersebut enak. "Coba jempolnya mana?" kata Taviota kepada Ghanni. Bocah itu langsung menunjukan ibu jarinya.
Setelah makanannya habis, Ghanni langsung mengumpulkan kotak makan ke depan kelas. Berbeda dengan Ghanni, beberapa siswa enggan menyantap makanan tersebut. Teman sekelas Ghanni bernama Syauqi Mubarok, enggan makan karena mengaku masih kenyang setelah makan sosis pada jam istirahat pertama.
Padahal, pada tutup kotak makan tertulis bahwa santapan tersebut baik dikonsumsi hingga pukul 13.00 WIB. Selain Syauqi, siswi di kelas yang sama bernama Icha juga menolak makan karena tidak suka dengan menunya.
"Enggak suka sama yang kuah hitam (semur ayam)," kata Icha. Adapun simulasi GMB hari ini dilakukan di lima sekolah di Kota Tangerang, yaitu SD Negeri Sukasari 4 dan 5, SMP Negeri 4, dan SDIT serta SMPIT Asy-Syukriyyah. Total ada 3.125 siswa di Kota Tangerang yang mengikuti simulasi program ini. (kompas.com)
Operasi Katarak Gratis Digencarkan Untuk Turunkan Prevalensi Kebutaan Di Indonesia |
![]() |
---|
PLN Tak Pernah Pungut Biaya dalam Rekrutmen, Masyarakat Diimbau Berhati-Hati |
![]() |
---|
Wamen Kebudayaan Sebut Pemerintah Pantau Sound Horeg: Budaya Harusnya Membawa Kebahagiaan |
![]() |
---|
MAUT Acara Makan Gratis! 3 Orang Tewas, Rangkaian Pernikahan Anak Kang Dedi, 1 Korban Anak 8 Tahun |
![]() |
---|
Tak Hanya Kalangan Artis, Kepala BNN RI Larang Petugas Proses Hukum Pengguna Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.