Berita Bali

Karaoke dan Club Malam Berbeda dengan Kasino, Menparekraf Tolak Usulan Kasino di Bali

kata Sandiaga, saat ini Pemerintah Indonesia sedang berperang melawan judi online dan judi yang memberatkan ekonomi masyarakat.

|
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
Sandiaga dan Giri Prasta pada acara 9th Bali Tourism Awards 2024, Selasa 6 Agustus 2024 - Karaoke dan Club Malam Berbeda dengan Kasino, Menparekraf Tolak Usulan Kasino di Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Usulan pembukaan judi kasino di Bali masih menimbulkan perdebatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno pun mengatakan tidak ada wacana pembukaan judi kasino di pemerintah pusat.

“Kami di Kemenparekraf sedang merancang pariwisata berbasis budaya yang bermartabat dan kemarin sudah kami sampaikan juga dan wacana ini tentunya sedikit melenceng dari tujuan untuk menghadirkan pariwisata yang berbasis budaya yang kita harapkan mengangkat kearifan lokal,” beber Sandiaga pada acara 9th Bali Tourism Awards 2024, Selasa 6 Agustus 2024.

Terlebih, kata Sandiaga, saat ini Pemerintah Indonesia sedang berperang melawan judi online dan judi yang memberatkan ekonomi masyarakat.

Jadi, saat ini Pemerintah sedang memusatkan perhatian untuk mengatasi permasalahan ini.

Baca juga: Sandiaga Uno Imbau Pembatasan Konsumsi Alkohol bagi Wisman, Dispar Bali dan BTB Lakukan Ini

Usulan membuka judi kasino ini juga dipaparkan untuk mendapatkan PAD lebih.

Menurut, Sandiaga untuk pendapatan asli daerah (PAD) bisa didapatkan dari cara lain.

“Pak Bupati (Giri Prasta) telah menggagas pembangunan infrastruktur dan menunjukkan bahwa PAD Badung ini salah satu yang tertinggi di Indonesia. Jadi, menurut saya kita fokus kepada kekuatan daya tarik alam dan budaya yang sudah dimiliki Kabupaten Badung dan Bali,” tandasnya.

Menyangkut pariwisata budaya di Bali, sedangkan ada club malam dan karaoke sehingga kasino dapat masuk ke Bali, Sandiaga menerangkan hal tersebut berbeda.

Menurutnya dampak dari judi sangat dapat menghancurkan ekonomi keluarga.

“Waktu saya tinggal di Singapura dan saat itu di Singapura mengalami transformasi ekonomi pendapatan Gross Domestic Product (GDP) per kapita sekitar 35 ribu-40 ribu mereka belum berani. Tapi setelah menembus angka tertentu di mana ekonomi sangat kuat mereka bisa memagari dan berani menawarkan judi tetap di lokasi-lokasi tertentu dengan syarat sangat ketat. Ini mesti betul-betul dipikirkan. Namun dari segi budaya, agama kita tidak di judi ini sangat bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia,” bebernya.

Sementara itu, menurut Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta mengatakan untuk kasino belum ada tahapan pembicaraan.

Walaupun kasino dinilai dapat tingkatkan PAD, menurutnya, semua pihak telah mengenal Bali itu sebagai pariwisata berbasis budaya.

“Ini harus dikedepankan sama juga tadi disampaikan bahwa bagaimana di Bali ada karaoke, beach club karena itu sudah diatur dalam tata ruang dan tidak merusak tatanan adat dan budaya. Bali boleh maju tapi dengan kemajuan Bali jangan sampai menggerus akar adat dan budaya kita karena kita menjual pariwisata berbudaya,” tutupnya.

Dengan statement tersebut, Giri Prasta dengan tegas menolak adanya judi kasino di Bali.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved