UMKM Bali
Kisah Inspiratif Yuliartana dan Suardini Mendirikan Agrowisata Tupai Emas di Denpasar Bali
Agrowisata Tupai Emas kini menjadi destinasi wisata yang populer di Denpasar, menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional.
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di balik berdirinya Agrowisata Tupai Emas, sebuah destinasi wisata edukatif yang menawarkan keindahan flora dan fauna di Denpasar Utara, terdapat kisah inspiratif dari pasangan suami istri, I Wayan Yuliartana (54 tahun) dan Nyoman Suardini (52 tahun).
Perjalanan mereka dalam menciptakan tempat ini tidak hanya mencerminkan kerja keras dan dedikasi, tetapi juga keberanian untuk mengejar mimpi baru setelah pensiun.
Profil: I Wayan Yuliartana dan Nyoman Suardini
I Wayan Yuliartana dan Nyoman Suardini adalah pasangan yang penuh semangat dan dedikasi.
Setelah lebih dari dua dekade berkarier di industri perhotelan, tepatnya di Hotel Bali Beach, mereka memutuskan untuk memulai babak baru dalam hidup mereka.
Yuliartana, dengan pengalaman di bidang manajemen pemasaran, dan Suardini, yang berpengalaman di kitchen, memiliki keahlian yang berbeda namun saling melengkapi.
Setelah pensiun, mereka memilih untuk mengabdikan diri pada bidang pertanian dan peternakan, meskipun awalnya tidak memiliki pengalaman langsung.
Perjuangan dalam Mendirikan Agrowisata Tupai Emas
Keputusan untuk mendirikan Agrowisata Tupai Emas datang dari keinginan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan memberikan edukasi tentang alam kepada masyarakat, terutama anak-anak.
Dengan modal yang terbatas dan tanpa latar belakang di bidang pertanian dan peternakan, Yuliartana dan Suardini memulai perjalanan mereka dari nol.
“Saya sama sekali ngga ada basic di pertanian sama ternak ini, saya sama istri di perhotelan, saya dulu pemasaran, istri di kitchen”
Mereka mulai dengan menanam beberapa jenis tanaman seperti anggur, melati, sedap malam, dan kelengkeng.
Usaha ini dimulai dari skala kecil, hanya dengan beberapa tanaman yang dirawat dengan penuh cinta dan dedikasi.
Seiring waktu, kebun mereka berkembang dan kini memiliki berbagai macam flora yang mempesona.
Selain itu, mereka juga mulai mengumpulkan berbagai fauna, baik dari komunitas pecinta hewan maupun melalui pembelian pribadi.
Perjalanan ini tentu tidak mudah.
Mereka harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca yang ekstrem.
Angin kencang sering kali merusak tanaman dan bahkan mengancam keselamatan hewan-hewan yang mereka rawat.
Namun, hal ini tidak mengurangi semangat mereka.
Dengan ketekunan, mereka terus bekerja keras untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di Agrowisata Tupai Emas.
Kisah Inspiratif: Membangun Mimpi di Usia Pensiun
Kisah Yuliartana dan Suardini adalah bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk memulai sesuatu yang baru.
Setelah pensiun, mereka tidak memilih untuk berhenti berkarya, tetapi justru berani mengambil risiko untuk memulai usaha yang sama sekali baru bagi mereka.
Tanpa pengalaman, mereka belajar dan beradaptasi dengan cepat, mengembangkan keterampilan baru yang diperlukan untuk sukses di bidang pertanian dan peternakan.
Yuliartana mengungkapkan, "Tujuan utama kami adalah untuk mendidik dan mengedukasi anak-anak agar tidak terus terpaku pada gadget."
Dengan tekad ini, mereka menciptakan Agrowisata Tupai Emas sebagai tempat di mana anak-anak dan keluarga dapat belajar tentang alam, mengenal berbagai jenis tanaman dan hewan, serta menikmati keindahan alam yang asri.
Selain menawarkan edukasi, Suardini juga memanfaatkan keahliannya di bidang kuliner dengan membuka warung makan di Agrowisata Tupai Emas.
Dengan pengalaman sebagai juru masak di Hotel Bali Beach, Suardini menyajikan berbagai hidangan lezat, dari masakan Eropa hingga lokal, dengan harga yang terjangkau.
Ini menjadi salah satu daya tarik tambahan yang membuat pengunjung betah berlama-lama di sana.

Pengaruh dan Dampak Positif
Agrowisata Tupai Emas kini menjadi destinasi wisata yang populer di Denpasar, menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional.
Tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjadi pusat edukasi bagi anak-anak sekolah dan mahasiswa yang ingin belajar lebih dalam tentang flora dan fauna.
Kehadiran Agrowisata Tupai Emas memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dari segi ekonomi maupun edukasi.
Yuliartana dan Suardini telah membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja keras, seseorang dapat menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Sebuah Warisan Inspiratif
Kisah I Wayan Yuliartana dan Nyoman Suardini adalah contoh inspiratif tentang bagaimana pasangan yang telah pensiun dapat memulai sesuatu yang baru dan bermanfaat.
Dengan keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan kemauan untuk terus belajar, mereka berhasil mendirikan Agrowisata Tupai Emas, sebuah tempat yang tidak hanya indah tetapi juga edukatif.
Warisan mereka adalah bukti bahwa mimpi bisa diwujudkan kapan saja, selama ada tekad dan dedikasi yang kuat.
Agrowisata Tupai Emas akan terus menjadi tempat yang menginspirasi banyak orang untuk mengenal dan mencintai alam.(wir)

Kumpulan Artikel UMKM Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.