Berita Bali
Wawancara Ketua HIPMI Bali Ajus Linggih Mengenai Usulan Pembukaan Arena Judi Kasino di Bali
wawancara Tribun Bali dengan Ajus Linggih mengenai usulan pembukaan arena judi kasino di Bali
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sehingga tren nya itu bertambah bukannya berkurang bagaimana cara mengerem ini? Ya dengan adanya capital inflow salah satu dengan kasino, family office dan lain-lain.
Apakah itu tidak membuat warga Bali atau lokal jadi ikut berjudi?
Masyarakat Bali, masyarakat lokal bisa dilarang untuk bermain di kasino. Dan kasino itu bentuknya akan spt ITDC tapi lebih ketat.
Sehingga Bali memiliki pengalaman mengatur sebuah kawasan.
Dan saya juga ingin mengusulkan kalaupun terjadi kasino di suatu kawasan termiskin di Bali saya tentu sangat berharap komitmen dari investor agar 50 persen manajemen itu orang Bali.
Jadi kita tidak cuma jadi pegawai level bawah namun juga menjadi pegawai level menengah dan atas juga.
Apa saja antisipasi masyarakat lokal dan Bali tidak ikut bermain kasino?
Ya itu tadi dengan pengawasan ketat spt kawasan ITDC.
Seperti di Bandara saja kalau ada paspor Indonesia tak boleh masuk kan gampang sekali untuk mengontrol itu.
Duit pajak dari kasino ini bisa untuk membantu aparat penegak hukum memberantas judi online yang merusak anak-anak kita.
Berarti menurut Anda dengan kasino bisa berantas judol saat ini?
Iya karena memberantas judol memerlukan teknologi baru perlu budget dan bugdet Polri, Kejaksaan terbatas.
Dan judi offline kasino masuk akal jika pajak yang dihasilkan kasino ini sebagian untuk memberantas judol.
Kita bantu aparat penegak hukum kita kasi budget. Ini kita kasih budget tambahan dari pemda untuk memberantas judol.
Sebelumnya Dinas Pariwisata Bali mengatakan Kasino tak sesuai dengan wisata budaya di Bali, bagaimana tanggapan Anda?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.