Berita Tabanan

Petani di Tabanan Diharapkan Jual Produk Pertanian Secara Online

Petani di Kabupaten Tabanan  sering sekali mengalami permasalahan saat panen raya.

Tribun Bali/Agus Aryanta
Para petani di Tabanan saat dijelaskan pemasaran online melalui Aplikasi Postelasi di Talasi Estate Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan pada Jumat 9 Agustus 2024/ Agus Aryanta 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Petani di Kabupaten Tabanan  sering sekali mengalami permasalahan saat panen raya.

Pasalnya saat hasil pertanian melimpah mereka kerap kelimpungan untuk menjual hasil pertanian.

Tidak jarang jika hasil pertanian yang melimpah, membuat harga merosot turun hingga merugikan para petani.

Terpaksa petani menjual hasil pertanian dengan harga dibawah rata-rata.

Baca juga: Spekulasi Kematian Mantan Bupati Jembrana IB Ardana dan Istri, Sakit, Ulah Pati atau Perampokan?

Mengantisipasi hal itu, para petani di Tabanan pun diminta untuk menjual produknya secara online melalui Aplikasi POSTalasi.

Bahkan aplikasi itu pun diharapkan mampu para petani untuk menjual hasil pertaniannya.

Baca juga: MENGHARUKAN, Nafas Mantan Rektor Unud Prof Antara Terhenti di Tangan Dokter Ini

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Made Subagia saat ditemui Jumat 9 Agustus 2024 mengatakan jika adanya aplikasi secara online dalam pemasaran produk pertanian untuk menekan para tengkulak. Pasalnya pemerintah Kabuoaten Tabanan dalam Hal ini Bupati menginginkan para petani mendapatkan harga yang maksimal dalam menjual hasil pertanian.

"Dalam hal ini tugas kami untuk meningkatkan kwalitas pertanian dalam hal menghasilkan hasil yang maksimal dan sesui dengan kebutuhan pasar," ujarnya.


Diakui dalam menghasilkan hasil yang maksimal, maka petani akan terus dilakukan pendampingan. Sehingga bisa terserap oleh Talasi yang merupakan perusahaan agrikultur lokal yang berfokus pada pemberdayaan petani dan penguatan ekonomi lokal.


"Pada dasarnya tengkulak akan selalu hadir jika petani tidak bisa menjaga kualitas. Sehingga dalam hal ini petani harus menghasilkan produk dan kualitas sehingga harga yang didapat sesuai harga di pasaran baik produk beras, kopi, vanila, dan yang lainnya," bebernya.


Meski di Tabanan sebagian petani sudah berumur, namun suka tidak suka saat ini petani harus melak teknologi. Bahkan dirinya berharap, para petani harus belajar sehingga tidak terus alasanya akses pasar dan susahnya mencari alat pertanian.


"Ini harus kita gencarkan dengan hadirnya Talasi di Tabanan. Petani harus belajar dan tidak gaptek, apalagi Talasi membeli hasil produk pertanian dengan harga yang lebih tinggi," imbuhnya.


CEO dan Founder Talasi, Alisjahbana Haliman, mengatakan, Talasi didirikan dengan cita-cita untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi petani, terutama mereka yang berada di tingkat akar rumput.


"Melalui POSTalasi ini kami barap dapat terhubung langsung dengan petani sehingga produk mereka dapat dijual dengan harga yang lebih adil tanpa melalui perantara. Dengan begitu seluruh keuntungan dari penjualan komoditas dapat dinikmati langsung oleh petani," ucapnya.


Diakui, Aplikasi POSTalasi memungkinkan petani untuk menjual komoditas secara langsung ke Talasi. Melalui aplikasi ini, petani dapat mengetahui informasi harga pasar komoditas mereka, yang akan menjadi acuan dalam penentuan harga jual.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved