Pilkada Bali 2024
Kisah Anggota Termuda DPRD Gianyar Aswin Pandu Dinata Dari Partai Demokrat, Raih Suara 2.047 Lembar
Aswin mengatakan, meskipun besar dari ayah yang seorang politikus senior. Namun Aswin mengakui pengetahuannya tentang politik sangat minim.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Aswin Pandu Dinata merupakan satu dari 45 anggota DPRD Gianyar, Bali periode 2024-2029 yang telah dilantik pada Senin 12 Agustus 2024.
Dia berasal dari Partai Demokrat, partai yang pada Pileg Gianyar 2024 ini hanya meloloskan tiga kader.
Berstatus new comer, Aswin merupakan anggota DPRD Gianyar termuda, baru berusia 28 tahun, tepatnya kelahiran 20 Desember 1995.
Berasal dari Banjar Pamesan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Baca juga: KISAH Komang Tri Setia Cetak Sejarah di IKN, Sejak Kecil Suka Nonton Latihan Paskibraka
Dalam pemilihan umum kemarin, pria yang pada 19 Juni 2024 menikahi Ni Komang Nesa Wiartini itu, meraih suara pribadi sebanyak 2.047 lembar.
Riwayat pendidikannya, dimulai dari SD Negeri 1 Ketewel, lalu di SMP Negeri 1 Sukawati, SMA Negeri 7 Denpasar, dan terakhir menamatkan pendidikan strata satu (S1) di jurusan Teknik Arsitektur Universitas Udayana.
Dia merupakan putra dari kader senior Demokrat Gianyar, mendiang I Made Janji, yang meninggal pada 12 September 2023 atau saat masih menjadi anggota DPRD Gianyar aktif.
Mendiang merupakan anggota DPRD Gianyar dua periode.
Ditemui di Sekretariat DPRD Gianyar, Selasa 13 Agustus 2024, Aswin mengatakan, meskipun besar dari ayah yang seorang politikus senior.
Namun Aswin mengakui pengetahuannya tentang politik sangat minim.
Sebab, saat ayahnya masih aktif sebagai legislator, ia sama sekali tidak pernah mendampingi kegiatan ayahnya. Baik kegiatan partai maupun kegiatan dewan.
Sebab saat itu, Aswin fokus pada dunianya sebagai arsitek.
Terlebih lagi saat itu proyek yang ditangani cukup banyak. Mulai dari membuat bangunan vila, kantor, hingga ruko.
Aswin mengatakan, ia baru terjun ke dunia politik saat ayahnya meninggal, tepatnya ketika pihaknya menggelar upacara 'nunas bawos' atau meminta petunjuk pada arwah mendiang melalui perantara orang suci.
Awalnya upacara tersebut dilakukan untuk keperluan prosesi Upacara Pitra Yadnya.
Namun dalam satu ucapan mendiang, Aswin diminta untuk meneruskan perjuangan ayahnya sebagai anggota DPRD Gianyar.
"Baru terjun ke dunia politik sejak bapak meninggal. Saat meninggal beliau sudah terdaftar di DCS (Daftar Calon Sementara). Saat mepeluasan, diminta oleh mendiang ayah agar menggantikannya sebagai calon legislatif. Akhirnya saya pun ikut dalam Pileg 2024," ujar Aswin.
Aswin menjelaskan, saat dirinya resmi terdaftar sebagai calon anggota legislatif menggantikan ayahnya.
Dia pun mengaku berjalan begitu saja, sesuai hati nurani.
Ia tidak memiliki ambisi harus menang. Namun dia tak menyangka, langkahnya tersebut akan ditopang oleh berbagai pihak.
Mulai dari teman-teman ayahnya, saudara, keluarga dan teman-teman Aswin sendiri.
Mereka tidak hanya memberikan dukungan secara moral dan memastikan mencoblosnya dalam bilik suara.
Namun mereka juga memberikan bantuan berupa alat peraga kampanye. Mulai dari baju hingga baliho.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih pada pendukung, keluarga, tetua, dan teman-teman yang sudah mempercayakan dan memberikan dukungannya pada saya. Saya akan selalu berusaha menjaga amah ini sebaik mungkin," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.