Pilkada Bali 2024

Buntut Rekomendasi Calon Bupati Buleleng, Dokter Caput Mundur Diri dari PDI Perjuangan

Buntut Rekomendasi Calon Bupati Buleleng, Dokter Caput Mundur Diri dari PDI Perjuangan

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Ketut Putra Sedana alias Dokter Caput saat menunjukkan kartu anggota pertamanya, Jumat 16 Agustus 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dokter Ketut Putra Sedana, Sp.OG atau yang kerap disapa Dokter Caput menyampaikan surat pengunduran diri sekaligus mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Jumat (16/8/2024).

Keputusannya tersebut disampaikan dua hari pasca turunnya rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan

Untuk diketahui, Dokter Caput merupakan salah satu politisi lawas PDI Perjuangan. Terbukti dari Kartu Tanda Anggota (KTA) miliknya sejak tahun 1996. 

Baca juga: Ini Pertanda Jelas Geg Kadek pada Ibunda Sebelum Ulah Pati di Jembatan Sukasada Buleleng

Pada struktur DPC PDI Buleleng, pria asal Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Ideologi. Sedangkan pada Pilkada 2024 ini, Putra Sedana diketahui menjadi salah satu kader, dari lima kader PDIP yang mengambil rekomendasi sebagai bakal calon bupati. Kendati demikian, hasil rekomendasi justru turun kepada Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna.

Baca juga: SELAMAT JALAN Dewa dan Gede, 2 Nyawa Melayang Sia-sia, Kecelakaan Adu Jangkrik di Buleleng

Ditemui usai penyerahan surat pengunduran diri, Putra Sedana mengatakan keputusan pengunduran diri ini merupakan hasil aspirasi dari rekan-rekan di BMI Buleleng. Pun keputusannya tersebut telah melalui berbagai macam pertimbangan. Pihaknya juga tidak memungkiri keputusan pengunduran dirinya adalah bentuk kekecewaan. 


Lantas apakah kekecewaannya tersebut berdasarkan hasil rekomendasi yang keluar? pria yang akrab disapa dokter caput ini mengatakan hal tersebut harus diterima. Sebab ini merupakan sebuah mekanisme berdasarkan penilaian-penilaian.


"Tentunya penilaian itu baik secara subyektif maupun objektif, dan itulah yang dinilai yang terbaik. Kita legowo dan kita terima hal itu. Karena itulah yang terbaik yang dipandang oleh partai. Dan saya harus tau diri, saya harus sadar diri bahwa inilah saya. Saya tidak ada apa-apanya," ucapnya. 


Disinggung apabila ada tawaran dari partai lain, menurut dokter Caput sejatinya semua partai sama. Sama-sama memiliki ideologi, visi dan misi, serta nilai yang tentunya jika dijabarkan memiliki tujuan sama. Yakni memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat. 


"Untuk hal itu, saya menyerahkan pada teman-teman, rekan-rekan dan masyarakat (terkait) aspirasi itu. Tetapi intinya dimanapun saya berada, saya pasti akan selalu berusaha berbuat, bertingkah laku, berpikir untuk masyarakat Buleleng secara luas," tegasnya. 


Selain di struktural DPC PDIP, dokter Caput juga menjabat sebagai Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng, yang merupakan sayap organisasi kepemudaan PDI Perjuangan. Pada kesempatan yang sama, pihaknya juga mengatakan mundur dari organisasi tersebut. Bahkan keputusannya itu diikuti oleh anggota BMI. "Kira-kira ada seratusan anggota BMI yang mundur," katanya. 


Pada kesempatan itu pula, pihaknya mengatakan akan fokus pada lebih fokus pada bidang akademisi dan praktisi. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan.


"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan yang telah memberi banyak hal. Masalah ideologi, nilai-nilai yang ada di partai ini, dan juga nafas dari partai ini, itu yang selalu saya pakai pegangan untuk melangkah di kemudian hari," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved