Bali Masuk Wilayah Rawan Potensi Gempa Megathrust, Tak Perlu Panik, Ini Imbauan & Mitigasi BPBD Bali

Baru-baru ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan hasil analisis dan prediksinya mengenai ancaman Gempa Megathrust

ist/bmkg
Ilustrasi Gempa guncang Bali, Rabu, 8 Mei 2024. BMKG sebut pusat gempa ada di Barat Daya Lombok, NTB. 

 “Simulasi itu kata kunci untuk melatih diri ketika tiba-tiba tidak diminta gempa terjadi. Masyarakat kita tidak panik, di satu sisi tahu strategi penyelamatan diri,” katanya.

Selain itu, Made Rentin juga menyarankan masyarakat untuk tidak berlari keluar saat gempa terjadi.

“Yang terbiasa terjadi di tengah masyarakat, terutama anak sekolah, ketika goncangan gempa terjadi, mereka justru berhamburan, berlari.

 Ini justru sesungguhnya tidak direkomendasikan oleh kami para petugas.

Sedapat mungkin ketika gempa terjadi, kita berupaya tidak berada di dalam gedung, berupaya untuk keluar melakukan evakuasi, berkumpul di safe point atau titik kumpul yang telah disediakan,” terangnya.

Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, Made Rentin mengimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi.

“Sekarang sudah zaman digitalisasi, seolah-olah dunia dalam genggaman dengan adanya smartphone. Kami di pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan berbagai aplikasi.

Kalau di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), termasuk kami BPBD, ada yang disebut dengan aplikasi Inarisk Personal. Begitu kita masuk di titik koordinat tertentu, di tempat kedudukan kita sekarang, aplikasi akan memberi warning dan peringatan,” tuturnya.

Dengan aplikasi seperti Inarisk Personal dan Info BMKG, masyarakat dapat menerima notifikasi terkait kejadian gempa dan potensi ancaman lainnya secara real-time.

“Di dalamnya kita secara personal di HP kita akan mendapat notifikasi terjadi gempa dengan kekuatan sekian skala Richter, dengan jarak dan kedalaman di titik koordinat tertentu, dan berpotensi atau tidak berpotensi terjadi tsunami. Esensi dari disaster management, penanggulangan bencana, adalah penyelamatan dan keselamatan jiwa manusia,” kata Made Rentin.

Ia juga menekankan pentingnya masyarakat untuk selalu mengikuti update informasi dari BMKG dan BPBD.

“Intinya tetap ikuti update informasi baik dari BMKG yang pertama, kedua, himbauan dan sosialisasi dari kami BPBD Provinsi Bali,” tutupnya. 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved