Pasar Ubud Terbakar
Pemadaman Api Capai 8 Jam, Basemen Pasar Ubud Gianyar Masih Panas, Polres: Belum Bisa Masuk
menurut warga, pagi tadi api sempat kembali hidup. Dan, kondisi tersebut sudah ditangani secara cepat oleh petugas Dinas Kebakaran Gianyar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Situasi Pasar Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali ramai dikunjungi masyarakat, Minggu 18 Agustus 2024, pukul 08.00 Wita.
Banyak yang datang untuk melihat kondisi basemen pasar yang pada Sabtu 17 Agustus 2024 kemarin, mengalami kebakaran.
Pantauan Tribun Bali, garis polisi masih terpasang di pintu masuk basemen timur, sehingga masyarakat umum tidak bisa masuk ke dalam.
Namun dari kejauhan terlihat kerangka sepeda motor yang tergeletak.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pasar Ubud Kebakaran, Petugas Tengah Berjibaku Memadamkan Api
Informasi sementara, jumlah kendaraan yang terbakar baru berhasil dideteksi sebanyak 10 unit.
Terdiri dari delapan unit di basemen barat dan dua unit di sebelah timur.
"Belum bisa memastikan jumlah pasti berapa unit kendaraan yang terbakar. Karena tim belum bisa masuk terlalu ke dalam, di samping itu juga karena gelap," ujar seorang petugas Inafis Polres Gianyar di TKP.
Sementara, dari luar pintu masuk basemen, suhu basemen masih panas.
Bahkan menurut warga, pagi tadi api sempat kembali hidup. Dan, kondisi tersebut sudah ditangani secara cepat oleh petugas Dinas Kebakaran Gianyar.
"Tadi sempat ada api lagi, tapi sudah cepat ditangani petugas Damkar," ujar seorang warga sambil berlalu.
Diketahui bahwa pemadaman api pada Sabtu kemarin memakan waktu mencapai delapan jam.
Beberapa pihak menyebut bahwa lamanya proses pemadaman, dikarenakan design bangunan basemen, yang hanya mengandalkan satu pintu keluar-masuk yaitu di sebelah barat.
Karena itu, petugas Damkar yang terdiri dari Damkar Gianyar, Kota Denpasar, Bangli, Klungkung dan Badung kesulitan dalam mendekati sumber api yang berada di areal timur basemen.
Bahkan petugas pun sampai mengulurkan selang mereka dengan menggunakan jalur ke rumah warga.
Terkait persoalan design bangunan ini, juga diakui oleh mantan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.