Berita Tabanan
SISWI Seragam Ketat Pose Sensual, Guru SMPN 2 Kerambitan Bikin Konten di Sekolah, Disdikpora Gerak!
Dari informasi yang didapat, Rabu (21/8), kasus itu terjadi di SMPN 2 Kerambitan Tabanan. Konten yang diunggah itu pun menjadi perhatian masyarakat.
TRIBUN-BALI.COM - Konten siswi SMP di Tabanan, berpakaian seragam sekolah ketat menunjukkan lekuk tubuh viral di media sosial.
Mirisnya lagi konten-konten itu diduga dieksploitasi oleh gurunya sendiri. Bahkan sejumlah foto-foto diupload oleh sang guru di akun instagramnya yang bernama @nangkela.
Dalam caption dibuat "banyak yg req murid saya yg cantik natural ini, gimana lanjut pagi partnya?" Diketahui konten guru SMPN 2 Kerambitan itu viral pertama kali setelah diunggah melalui sebuah utas dari akun X nad3tte yang kini sudah dilihat sebanyak 1,5 juta kali.
Dari informasi yang didapat, Rabu (21/8), kasus itu terjadi di SMPN 2 Kerambitan Tabanan. Konten yang diunggah itu pun menjadi perhatian masyarakat. Bahkan diduga guru itu berulang kali membuat konten dengan modelnya sejumlah siswi SMPN 2 Kerambitan.
Baca juga: Coinfest Asia 2024 Digelar di Bali Perkuat Ekosistem Web3 Indonesia, Dihadiri 6.000 Partisipan
Baca juga: Denpasar Cari Anak Muda yang Mau Bertani, Gunakan Peralatan Modern hingga Usaha Jasa

Ini terlihat dari seragam dan pengambilan gambar berlatar di sekolah. Dalam konten yang diunggah siswa menggunakan seragam sekolah ketat.
Padahal aturan seragam di sekolah harusnya sopan, bahkan kalau wanita tidak boleh pakaiannya ketat, kemudian rok harus di bawah lutut dan yang lainnya.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tabanan langsung memanggil oknum guru yang diduga melakukan eksploitasi siswinya di media sosial. Bahkan Disdikpora setempat memberikan penegakan disiplin dengan memberikan teguran tertulis.
Kepala Disdikpora Tabanan, I Gusti Ngurah Darma mengakui terkait dengan viralnya kasus yang dilakukan oleh oknum guru SMP di wilayah Tabanan, yang diduga terlibat dalam tindakan yang masuk dalam ranah eksploitasi anak sudah ditindaklanjuti.
Menurutnya kejadian ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi Disdikpora dan seluruh jajaran pendidikan di Kabupaten Tabanan. "Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi dan mohon maaf atas perilaku oknum guru yang dimaksud," ujarnya, Rabu (21/8).
Dengan kejadian itu, pihaknya mengaku ada beberapa langkah yang diambil, salah satunya memberikan peringatan dan penegakan disiplin.
"Sebagai langkah awal, kami telah memanggil oknum guru yang dimaksud bersama kepala sekolah yang didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan untuk meminta klarifikasi terhadap akun yang bersangkutan. Selanjutnya kami memberikan teguran tertulis kepada oknum guru tersebut pada hari ini," jelasnya.
Diakui, surat peringatan itu merupakan bentuk tindakan tegas Disdikpora sebagai upaya penegakan disiplin dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. Tidak hanya itu dirinya pun sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak sekolah terkait masalah itu.
"Untuk menindaklanjuti kejadian ini, kami telah rapat dengan seluruh guru di SMP Negeri 2 Kerambitan beserta kepala sekolahnya Rapat ini bertujuan untuk membahas langkah langkah pencegahan dan pembinaan yang lebih intensif kepada para pendidik di lingkungan sekolah SMP Negeri 2 Kerambitan," jelasnya sembari mengatakan nanti juga dijadwalkan untuk seluruh Kepala SMP se-Kabupaten Tabanan.
Ke depan pihaknya akan terus melakukan pembinaan intensif kepada oknum guru tersebut, baik yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Pengawas sekolah maupun Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan.
"Selain sanksi administrasi yang telah kami berikan, sebelumnya kami sudah mengeluarkan surat Edaran No. 420/7659/Disdik, tentang Penggunaan Gadget atau Penggunaan Perangkat Komunikasi Digital Oleh Siswa, tanggal 15 Agustus 2024 untuk mengantisipasi dampak negatif penggunaan perangkat digital, sosialisasi UU ITE dan pemantauan serta pengawasan penggunaan perangkat digital di lingkungan sekolah," bebernya.
Ngurah Darma juga mengakui akan melakukan pengawasan media sosial di kalangan pendidik, baik itu media sosial guru maupun siswa.
"Kami menyadari pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan media sosial di kalangan pendidik dan siswa. Oleh karena itu, kami akan mengawasi dengan lebih intensif akun media sosial dari guru guru serta anak anak kami," imbuhnya sembari mengimbau para orang tua untuk berperan aktif dalam mengawasi anak anak mereka saat bermedia sosial.
Untuk mengantisipasi dunia pendidikan di Tabanan tercoreng, Disdikpora setempat akan berkerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bali. Upaya itu dilakukan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak anak.
"Nanti kedepannya kami akan berkoordinasi dengan KPAD Bali untuk melaksanakan sosialisasi terkait hak hak anak dan risiko eksploitasi," ujarnya.
Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat mengenai pentingnya perlindungan anak. Sehingga kedepan akan bisa mendapat perhatian dan tidak berbuat senonoh. "Kita harap tidak ada kasus serupa lagi. Sehingga mencoreng dunia pendidikan," ucapnya.
Diakui kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan. "Kami menyadari bahwa tugas kami tidak hanya sebatas memberikan pendidikan formal, tetapi juga memastikan bahwa lingkungan pendidikan kami aman dan mendukung tumbuh kembang anak-anak," jelasnya.
Ngurah Darma mengaku tetap berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tabanan. Selain itu memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kami meminta dukungan dari semua pihak, termasuk orang tua, masyarakat, dan lembaga terkait, untuk bersama sama menjaga dan melindungi anak-anak kita dari segala bentuk eksploitasi. Kami juga berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik, tanpa menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi pihak-pihak yang terlibat," imbuhnya.
Kendati demikian dirinya mengaku akan terus memantau perkembangan kasus terus dan mengambil langkah langkah yang diperlukan demi terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif di Kabupaten Tabanan. (gus)
KPPAD Bali: Itu Merugikan Anak-anak
KETUA Komisi Penyelenggara Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ni Luh Gede Yastini mengatakan sangat menyayangkan dan mengecam tindakan oknum guru tersebut. Siswa SMP yang lebih banyak perempuan ini berpose sensual di akun tersebut.
“Tentu itu tidak sesuai dengan etika dan perilaku yang harusnya dilakukan oleh guru apapun alasannya karena kan itu sangat tidak mendidik bagi anak-anak. Itu sangat merugikan anak-anak terlepas bilang bahwa anaknya oke-oke saja, tapi itu tidak dibenarkan dilakukan oleh seorang guru,” kata Yastini, Rabu (21/8).
Yastini mengatakan, siapapun yang melakukan hal tidak senonoh pada anak tidak dibenarkan karena bukanlah hal yang baik yang patut ditiru untuk dilakukan. Ia pun meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan untuk mengambil tindakan yang tegas.
Namun, belakangan beredar Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan hanya melakukan pembinaan pada oknum guru tersebut. Menanggapi hal tersebut, Yastini menjelaskan memang harus ada proses dan prosedur yang dilakukan dalam menangani kasus tersebut.
“Kalau memang ada prosedur dan sanksi diberikan, silakan. Disdik harus sesuai dengan rule yang ada dan tindakan itu apa yang harus diberikan karena ini adalah hal yang tidak benar. Tentu menjadi hal yang buruk kalau tidak ada ketegasan,” bebernya.
Dikhawatirkan akan banyak oknum yang meniru tindakan oknum guru tersebut, karena hal tersebut dianggap wajar. Maka dari itu harus ada tindakan tegas sesuai aturan di kependidikan dan instansi kependidikan.
“Namanya anak-anak kan oke-oke saja. Namanya anak-anak senang saja dibuat konten, apalagi yang ajak guru. Tapi kan sebagai guru tidak seharusnya melakukan itu. Secara tidak sadar itu melecehkan anak-anak dengan cara begitu. Kan melecehkan tidak harus dengan tindakan apa, tapi dengan cara-cara ekspose hal-hal yang tidak baik pada anak,” sambungnya.
Terlebih konten tersebut menimbulkan komentar-komentar negatif. Hal ini yang harus disadari semua pihak, khususnya orang-orang yang bekerja berkegiatan, khususnya penyelenggaraan untuk anak agar tidak ada hal-hal yang merugikan anak-anak.
“Apa yang dilakukan oleh orangtua dewasa yang dia hormati. Itu hal yang keliru dan menimbulkan dampak buruk kan anak-anak tidak sadar. Ketika orangtua melakukan itu merupakan hal yang buruk dan melecehkan pada anak-anak,” katanya. (sar)
Terkait postingan foto siswa SMP 2 Kerambitan Tabanan berpose vulgar, Pemerintah Provinsi Bali akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Konten tersebut telah menyebar luas di berbagai platform media sosial lokal hingga nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengaku dirinya belum mengetahui secara detail terkait kasus tersebut. Namun, ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan Bupati Tabanan untuk menindaklanjuti permasalahan ini.
"Saya belum tahu. Kalau begitu saya yakin Pak Bupati Tabanan sudah tahu ya, kalau sudah viral di medsos. Besok saya koordinasikan," katanya, Rabu (21/8).
Ia memastikan akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius. "Besok saya koordinasikan bagaimana duduk peristiwa yang sebenarnya. Tentu kita berharap pemerintah kabupaten segera mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini," katanya.
Dewa Made Indra menekankan pentingnya pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya.
"Jika nanti setelah dilakukan pemeriksaan ada pelanggaran disiplin, maka kita sarankan segera ditindak. Tapi biar dicek dulu bagaimana duduk persoalan tanpa mengurangi rasa hormat kepada pemberitaan di medsos," katanya.
Dia mengingatkan, aturan berbusana di sekolah harus tetap dipatuhi, terutama bagi siswa perempuan. "Oh iya, seragam di sekolah pasti ada seperti pakaian sopan. Kalau wanita tidak boleh pakaiannya ketat, kemudian rok harus di bawah lutut, kemudian kaos kaki di atas mata kaki.
Saya pikir semua sekolah melakukan itu. Ini pasti kasus bersifat individual, tapi ini harus jadi pelajaran bahwa nanti kepala-kepala sekolah harus melakukan pembinaan kepada siswanya jika ini benar. Ya, saya belum tahu yang sebenarnya," jelas Dewa Indra.
Dewa Made Indra mengatakan, pada malam yang sama, ia akan menghubungi Sekda Tabanan untuk memastikan bahwa Kepala Dinas Pendidikan segera mencari tahu peristiwa ini secara mendalam. "Harus dipastikan, bisa saja pakai identitas tertentu yang tidak benar. Sering juga viral sekarang ternyata peristiwa lama. Beri kami waktu," katanya. (gus/sar)
DUKA 2 Cewek Bandung di Bajera Tabanan, Gede Suarsana Tak Bisa Menghindar, Nyawa Dini Melayang |
![]() |
---|
Laka Maut di Tabanan Bali, Dua Cewek Bandung Bernasib Tragis, Nyawa Fitriani Tak Tertolong |
![]() |
---|
Polres Tabanan Ungkap 4 Kasus Narkoba Sepanjang Agustus 2025, Dua Residivis Berstatus Mahasiswa |
![]() |
---|
KETERLALUAN! Pelaku Pencurian Pratima di Tabanan Jual Barang Rajahan Secara Online |
![]() |
---|
TARGET Kunjungan Hingga 7.000 Wisatawan, Jatiluwih Festival VI Suguhkan Booth UMKM & Atraksi Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.