Berita Buleleng

4 Nelayan Asal Gerokgak Selamat! Mesin Perahu Rusak, Terombang-ambing di Perairan Bali Utara

Ketika mereka tak kunjung pulang hingga sore, keluarga merasa khawatir dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang pada Jumat (23/8) pagi.

ISTIMEWA
SELAMAT – Empat nelayan asal Gerokgak selamat bersama tim gabungan setelah dievakuasi karena kapalnya terombang ambang seharian di perairan Bali Utara, Jumat (23/8). 

TRIBUN-BALI.COM - Kapal nelayan asal Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng terombang-ambing seharian di perairan Bali Utara pada Kamis (22/8). Ini disebabkan mesin perahu yang digunakan untuk memancing tiba-tiba mengalami kerusakan.

Para nelayan yang terdiri dari Abdul Rohim, Pusani, Slamet Riyanto, dan Pordiawan, diketahui berangkat melaut menggunakan perahu bernama Ayah Bunda sejak Kamis subuh.

Ketika mereka tak kunjung pulang hingga sore, keluarga merasa khawatir dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang pada Jumat (23/8) pagi.

Tim gabungan dari Basarnas, Sat Polairud Polres Buleleng, dan Pos TNI AL Celukan Bawang segera melakukan pencarian intensif. Upaya tersebut melibatkan nelayan lain dan keluarga korban.

Baca juga: DESA Pangkungparuk Buleleng Krisis Air Bersih! Ratusan KK Terdampak, BPBD Suplai 20 Ribu Liter

Baca juga: RESMI! PDIP Serahkan Rekomendasi Cakada Se-Bali, Adi Arnawa Langsung Log In, Ipat Masih Kader Golkar

 Hingga sekitar pukul 08.30 Wita, ada informasi dari nelayan di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan bahwa ditemukan empat orang nelayan terombang-ambing di areal rumpon cahaya 4, dengan titik koordinat perairan -8.058582,115.123194

Setelah dilakukan verifikasi identitas, para nelayan tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Sangsit. Proses evakuasi dilakukan dengan cara menarik perahu

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika saat dikonfirmasi mengatakan, perahu tersebut berhasil dievakuasi pada pukul 11.00 wita. “Empat nelayan itu dalam kondisi selamat tanpa mengalami luka,” ucapnya.

Diungkapkan pula, empat nelayan tersebut memang diketahui sering pergi memancing bersama. Mereka biasanya pergi melaut pada pagi hari, kemudian kembali ke darat sekitar pukul 17.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita.

Sedangkan pada hari kejadian, lanjut AKP Diatmika, keempat nelayan itu tengah melakukan aktivitas memancing hingga ke perairan Kecamatan Seririt. Namun mesin perahu yang digunakan ternyata mengalami kerusakan dan tidak bisa beroperasi.

“Hasil identifikasi, mesin perahu itu mengalami kerusakan as pada mesin. Sehingga mesinnya mati. Alhasil mereka terombang-ambing seharian di laut, hingga akhirnya berhasil ditemukan. Astungkara semua selamat,” tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved