Berita Denpasar
40 Karya Rare dari Batuan Dipamerkan di Art Center Denpasar, Angkat Tema Pewayangan hingga Doraemon
Warih Wisatsana menambahkan, karya-karya para seniman cilik ini menghadirkan berbagai ekspresi kebersamaan, keragaman imajinasi, juga interpretasi
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Mereka tak hanya mengangkat wiracerita saja, tapi juga ada yang mengangkat figur Doraemon hingga Pokemon yang merupakan pernyataan gambaran kenyataan yang mereka hayati,” katanya.
Kun Adnyana memaknai jika Kawitan Masa Depan merupakan ia yang mencipta untuk masa depan dan bukan mewarisi.
“Ini adalah potret kecil di tingkat akademia desa,” katanya.
Bukan kali ini saja Bentara Budaya menggelar Batuan dalam peristiwa seni pilihan.
Sekitar lima tahun lalu, tepatnya 8-18 September 2019 di Bentara Budaya Bali dipresentasikan Ibu Rupa Batuan.
Mengedepankan karya-karya terpilih seniman-seniman Batuan lintas generasi, mulai dari lukisan karya kawan-kawan Baturulangun, juga hasil cipta tiga dimensi berupa topeng kelompok Citrakara.
Secara khusus disertakan karya seniman sepuh, salah seorang perintis pembaruan seni rupa Batuan pada zamannya, Ida Bagus Made Widja (1912-1992), serta digenapi petikan pertunjukan Gambuh, dramatari yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda tahun 2015.
Tidak sedikit koleksi lukisan Bentara Budaya yang berasal dari Bali, terkhusus Batuan.
Terangkum dalam buku Perjalanan Seni Lukis Indonesia Koleksi Bentara Budaya (2004).
GM Sudarta, dalam buku tersebut, bahkan mengungkapkan bahwa founding father Kompas Gramedia, Jakob Oetama dan PK. Ojong, begitu mengapresiasi lukisan Bali. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.