Berita Bali

8 Parking Stand Disiapkan di Bandara Ngurah Rai untuk Kedatangan Tamu Negara Forum HLF MSP dan IAF

Alur skrining Mpox dilakukan mulai dari jalur kedatangan internasional.  Semua penumpang akan melewati thermal scanner terlebih dahulu. 

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ilustrasi bandara - Persiapan terus dimatangkan oleh Panitia Nasional dan Daerah agar pelaksanaan dua forum internasional tersebut berjalan dengan aman dan lancar. Salah satunya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai pintu masuk utama bagi para delegasi. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Forum internasional High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 akan segera berlangsung di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua pada 1 hingga 3 September 2024 mendatang.

 

Persiapan terus dimatangkan oleh Panitia Nasional dan Daerah agar pelaksanaan dua forum internasional tersebut berjalan dengan aman dan lancar.

 

Salah satunya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai pintu masuk utama bagi para delegasi.

 

“Bandara I Gusti Ngurah Rai berkomitmen untuk menyukseskan Indonesia Africa Forum (IAF) dan High Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) dengan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandara,” ujar General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Jumat 30 Agustus 2024.

 

Kami melakukan koordinasi intensif kepada Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Kementerian Luar Negeri RI, Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai, dan Paspampres untuk memastikan kedatangan Tamu Negara maupun Delegasi IAF & HLF-MSP berjalan dengan lancar.

 

Baca juga: Bersama PSM Makassar, Borneo FC Rasakan Tuah Stadion Batakan, Putus Dua Kemenangan Bali United

Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 Kurikulum Merdeka Halaman 156 157, Eksplorasi 3.4: Refleksi Garis Y

“Pada kegiatan IAF & HLF-MSP kami telah menyediakan 62 parking secara keseluruhan dengan tersedia 8 parking stand untuk memfasilitasi kedatangan Tamu Negara baik yang menggunakan pesawat kenegaraan maupun pesawat komersial,” kata Handy.

 

Demi memastikan kegiatan tidak mengganggu operasional penerbangan reguler, kami senantiasa melakukan koordinasi dengan Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV dan seluruh maskapai sehingga pengaturan jadwal penerbangan dapat terlaksana secara lancar.

 

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono bersama Balai Besar Kesehatan melakukan pengecekan kesiapan skrining monkeypox (Mpox) di kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, pada Rabu (28/8/2024) lalu.

 

“Saya datang ke Bandara Ngurah Rai untuk mengecek kesiapan skrining kesehatan untuk Mpox karena akan diselenggarakan Indonesia-Africa Forum,” ujar Wamenkes Prof. Dante melalui keterangan tertulisnya, Kamis 29 Agustus 2024.

 

Ia menambahkan skrining Mpox ini sangat penting untuk memastikan semua kegiatan di Bali bisa berjalan dengan baik dan tidak tersebar wabah Mpox

 

Wamenkes Dante juga telah menetapkan skenario penanganan, mulai dari penatalaksanaan skrining hingga rujukan ke rumah sakit bagi penumpang yang terkonfirmasi Mpox.

 

“Kita bersama Balai Kekarantinaan Kesehatan menentukan skenario skrining, mulai dari penempatan alat skrining, ruang PCR, kuesioner hingga proses rujuk ke rumah sakit,” ucap Wamenkes Dante.

 

Alur skrining Mpox dilakukan mulai dari jalur kedatangan internasional.  Semua penumpang akan melewati thermal scanner terlebih dahulu. 

 

Jika terdeteksi suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius maka akan dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan thermal gun.

 

Apabila suhu tubuh tetap tinggi, penumpang akan diarahkan ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pengambilan sampel usap (swab). 

 

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif Mpox, penumpang segera dirujuk ke rumah sakit.

 

“Dengan skenario yang kita terapkan dan kita coba simulasikan pada hari ini, kita sudah menentukan tempat di mana akan dilakukan pemeriksaan swab, di mana akan dilakukan pemasangan thermal scanner, di mana akan dilakukan skrining dengan menggunakan kuesioner, sehingga nanti semua bisa teridentifikasi dengan tepat dan tidak mengganggu penumpang yang lainnya,” papar Wamenkes Dante.

 

“Begitu juga jalur evakuasi, apabila terjadi kasus positif akan langsung kami evakuasi ke rumah sakit setempat,” tambahnya.

 

Selain kesiapan skrining Mpox, Kemenkes melalui Balai Kekarantinaan Kesehatan juga memasang informasi sosialisasi mengenai kewaspadaan dan pencegahan Mpox pada layar digital di jalur kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

 

Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI berkomitmen untuk bersama-sama dengan pemerintah mengantisipasi munculnya wabah monkeypox atau cacar monyet. 

 

Langkah ini juga menjadi salah satu upaya untuk memberikan rasa aman dari penyebaran penyakit saat menjadi tuan rumah dua gelaran internasional yakni HLF MSP 2024 IAF ke-2.

 

Hal ini dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani dalam keterangannya pada Jumat (30/8/2024) di Jakarta.

 

"Saya dengar pemerintah sudah mengantisipasi wabah monkeypox. Jadi, kami akan bersinergi untuk pencegahannya dan antisipasinya," ujar Puan.

 

Mpox menjadi perhatian utama karena penyebaran awal virus ini berasal dari Afrika, dan kasusnya terus meningkat di berbagai negara. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Puan juga mengungkapkan bahwa hingga Kamis (29/8/2024), akan ada 54 perwakilan negara yang hadir di IAF 2024, termasuk delapan Ketua DPR dari berbagai negara.

 

“Karena ini acara yang diselenggarakan oleh pemerintah dan DPR, kami hanya menjadi bagian dari konferensi itu. Dari 54 negara yang hadir, ada laporan bahwa kurang lebih delapan Ketua DPR akan hadir," jelasnya.

 

Sebelumnya, Puan Maharani telah meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah efektif guna menjamin proteksi maksimal bagi masyarakat Indonesia, mengingat angka kasus mpox yang terus meningkat.

 

“Angka penyebaran cacar monyet terus meningkat, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah efektif dalam mengatasi penyebaran penyakit ini dan menjamin proteksi maksimal bagi masyarakat," tambah Puan.

 

Puan pun menegaskan pentingnya edukasi yang masif kepada masyarakat mengenai wabah mpox. 

 

“Harus ada edukasi dan sosialisasi yang masif mengingat penyakit ini dapat menular melalui berbagai jenis kontak erat, termasuk melalui ruam kulit yang terkena. Edukasi mengenai cara penularan, gejala, dan langkah-langkah pencegahan harus disampaikan secara luas dan jelas," tegasnya.

 

Mpox atau cacar monyet adalah salah satu virus cacar yang ditandai dengan ruam yang diikuti oleh benjolan pada kulit. 

 

Gejala ini dapat semakin parah jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. 

 

Penyakit ini dapat menular melalui berbagai jenis kontak erat, menjadikan langkah pencegahan dan edukasi sebagai kunci dalam menghadapi wabah ini.

 

Dengan kerja sama antara DPR RI dan pemerintah, diharapkan upaya pencegahan penyebaran monkeypox di Indonesia, khususnya dalam penyelenggaraan Forum Indonesia-Afrika Ke-2, dapat berjalan dengan lancar dan efektif, menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh peserta dan masyarakat.(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved