bisnis

235 SPBU Tak Lagi Jual Pertalite! Penjualan Dihentikan Bertahap, Pertamina Tegaskan 7.516 SPBU

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan Pertalite di setiap wilayah.

ist/Kompas.com
Namun PT Pertamina Patra Niaga memastikan tetap Pertalite tersedia di 7.516 SPBU atau sebanyak 97?ri total 7.751 SPBU Pertamina di seluruh wilayah Indonesia.  

TRIBUN-BALI.COM - PT Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menyatakan sebanyak 235 Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) tidak lagi menjual Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite.

Namun PT Pertamina Patra Niaga memastikan tetap Pertalite tersedia di 7.516 SPBU atau sebanyak 97 persen dari total 7.751 SPBU Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan Pertalite di setiap wilayah.

“Pertalite masih tersedia di setiap wilayah, kalaupun ada yang tidak menjual, itu hanya sekitar 3?ri total SPBU di seluruh Indonesia,” jelas Heppy dalam keterangan resmi pada Jumat (30/8).

Heppy menjelaskan SPBU yang menjual Pertalite diatur BPH (Badan Pengatur Hilir) Migas dengan berbagai pertimbangan.

SPBU yang tidak menjual Pertalite mayoritas berada di lokasi komersial, lokasi pemukiman menengah, tidak dilewati jalur transportasi publik dan juga berlaku untuk SPBU baru.

Heppy menjelaskan titik-titik SPBU yang menjual BBM subsidi ditentukan oleh BPH Migas dengan berbagai pertimbangan, antara lain jalur transportasi umum, tidak di area pemukiman menengah ke atas, tidak di daerah industri, dan lain-lain. Upaya ini dilakukan Pertamina agar BBM subsidi bisa lebih tepat sasaran.

Menurut Heppy, dari sisi Pertamina Patra Niaga selaku operstor secara prinsip menyalurkan sesuai kebijakan yang ditentukan regulator dan melakukan pengaturan penyaluran agar kuota yang ditetapkan Pemerintah mencukupi hingga akhir tahun.

Baca juga: KABAR BBM Terbaru, 235 SPBU Tak Lagi Jual Pertalite! Pengamat Sebut Harus Dilakukan Hati-hati

Baca juga: Harga BBM di Bali dan Seluruh Daerah di Indonesia 31 Agustus, Pertamax Resmi Naik

“Masyarakat tidak perlu khawatir, di setiap wilayah dipastikan tetap akan ada BBM subsidi baik Biosolar maupun Pertalite. Secara jumlah juga kecil aja yang tidak jual Pertalite dan ini tidak ada kaitannya dengan rencana pemerintah (pembatasan Pertalite) pada 1 Oktober," ungkap Heppy.

Heppy menambahkan SPBU tertentu yang tidak menjual Pertalite ini memungkinkan potensi penghematan Pertalite yang bisa dilihat dari realisasi. Dari kuota Pertalite 2024 sebesar 31,6 juta kiloliter, realisasi hingga pertengahan Agustus ini baru mencapai 18,6 juta kiloliter atau 59?ri kuota.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan langkah menghentikan penjualan Pertalite di SPBU tertentu perlu dilakukan secara hati-hati dan ditinjau ulang mengenai biaya dan manfaatnya.

Pasalnya, mendekati akhir tahun ini ada beberapa hajatan besar seperti Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia (Pilkada) atau Pemilihan Umum Daerah.

“Kebutuhan akan distribusi logistik, aktivitas sosial masyarakat, termasuk ad proses politikal seperti kampanye dan lain sebagainya tentunya membutuhkan BBM yang besar,” kata Komaidi, Jumat (30/8).

Selain Pilkada, ada hajatan besar lain yaitu Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang akan memerlukan konsumsi BBM yang besar juga.

Komaidi menuturkan secara nasional penjualan BBM Pertamina adalah 75?n 40%-nya adalah Pertalite. Hal ini akan berdampak besar apalagi jika dilihat dari profil penggunanya digunakan di segmen roda 4 maupun roda 2 yang hampir 90% menenggak Pertalite.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved