Berita Gianyar

Antisipasi Insiden Saat Mulang Pakelem, BPBD Gianyar Minta Desa Adat Koordinasi

setiap tahun, selalu saja ada korban tenggelam sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar. 

istimewa
Masyarakat mengerubungi Ida Pedanda Griya Padang dan Cok Nindia usai dievakuasi dari tengah laut di Pantai Masceti, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin 2 September 2024 - Perahu Rusak, Ida Pedanda Griya Padang Tegal Terjebak di Tengah Laut, BPBD Gianyar Lakukan Evakuasi 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dalam mengantisipasi terjadinya insiden saat upacara mulang pakelem di tengah laut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar meminta agar berkoordinasi atau memberikan pemberitahuan. 

Sebab, kondisi ombak di sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar, Bali, cukup ganas, dan tak bisa diprediksi. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, Senin 2 September 2024 mengatakan, kondisi gelombang di perairan Gianyar, tidak bisa diprediksi. 

Sebab dalam ketenangan, tiba-tiba muncul ombak yang tingginya mencapai 2 meter, dengan arusnya yang deras dan tak beraturan. 

Baca juga: Perahu Rusak, Ida Pedanda Griya Padang Tegal Terjebak di Tengah Laut, BPBD Gianyar Lakukan Evakuasi

Karena hal tersebut, pihaknya pun meminta pada desa adat di Kabupaten Gianyar, ketika akan menggelar upacara di tengah laut, seperti mulang pakelem, supaya sebelum hari pelaksanaan agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan BPBD Gianyar, supaya pihaknya bisa menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) dan personil Balawista BPBD Gianyar untuk siaga di lokasi. 

"Kami harapkan desa adat yang akan menggelar upacara di tengah laut sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar, agar memberitahukan ke kami, supaya kami bisa menyiapkan sarpras dan personil," ujarnya.

"Sebab kondisi ombak sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar tidak bisa diprediksi, terkadang terbang, namun sewaktu-waktu bisa tinggi dan ganas," ujarnya. 

Ia pun mengingatkan bahwa setiap tahun, selalu saja ada korban tenggelam sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar. 

Bahkan tak sedikit dari mereka merupakan korban yang semasa hidupnya bisa berenang. 

"Mari kita antisipasi hal yang tak diinginkan dengan selalu berkoordinasi dengan kami, ketika akan menggelar upacara di tengah laut," tandasnya. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved