bisnis
Menteri Teten Harapkan Program Pengembangan UMKM Tepat Sasaran Menggunakan Data
Selebihnya berada di Kawasan Timur Indonesia dengan jumlah UMKM terbanyak di Pulau Sulawesi sebanyak 11,66 persen.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menekankan pentingnya pendataan lengkap dari Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PL-KUMKM) sebagai basis perumusan program dan kebijakan yang tepat sasaran, efektif, dan akuntabel.
Untuk itu KemenKopUKM mengembangkan Sistem Informasi Data Tunggal Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (SIDT-KUMKM) yang telah dimulai pada 2021.
Melalui SIDT-KUMKM ini diharapkan akurasi data sebaran dan karakteristik koperasi dan UMKM nasional dapat termonitor secara berkala sehingga memudahkan stakeholder terkait dalam menyusun program lanjutan yang sesuai kebutuhan.
"Kita ingin kedepan program pengembangan UMKM tepat sasaran menggunakan data atau berbasis data," kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemanfaatan Data KUMKM, di Kuta, Badung, Bali, Selasa 3 September 2024.
Untuk progres pengembangan SIDT- KUMKM saat ini menurut lapangan usaha yaitu sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 7,17 juta UMKM atau 53,53 persen.
Baca juga: Sandiaga Uno Tanggapi Kelakar Prabowo, Sebut Untuk Cairkan Suasana
Baca juga: Jadi Pembicara HLF MSP, Ini 4 Kunci Penguatan Pembiayaan Mikro Untuk UMKM dari Menteri Teten
Kemudian diikuti oleh sektor/lapangan usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 18,79 persen, industri pengolahan sebesar 16,08 persen, dan selebihnya 11,59 persen merupakan lapangan usaha lainnya.
Sedangkan dari sisi sebaran UMKM menunjukkan 73,50 persen terkonsentrasi di Kawasan Barat Indonesia (Pulau Sumatera dan Jawa).
Sebanyak 6,19 juta UMKM berlokasi di Pulau Jawa atau 46,20 persen dan 3,6 juta UMKM berlokasi di Pulau Sumatera atau sebesar 27,30 persen.
| BISNIS UMKM Lesu, Indeks Bisnis Melemah, Dampak Daya Beli Rendah & Sulitnya Akses Pembiayaan! |
|
|---|
| DISTAN Jamin Daging Babi Aman Dikonsumsi, BBPOM Denpasar Temukan 6 Produk Mengandung Formalin! |
|
|---|
| PLN Bali Fun Run, Hadirkan Akses Listrik untuk Masyarakat Prasejahtera! |
|
|---|
| INDUSTRI Keramik Kembali Pulih, Produksi Naik 16 Persen Jadi 392,7 Juta M², Disokong Pasar Domestik |
|
|---|
| ALIRAN Modal Asing Hengkang Rp 3,79 Triliun |
|
|---|
